Selain cara mengolahnya yang mudah, buah ini harganya juga jauh lebih murah bila dibanding buah-buah keluarga timun lainnya. Tidak heran jika kemudian, buah dan juga olahan dari buah ini, menjadi salah satu legenda Ramadan yang sebisa mungkin harus ada di meja berbuka puasa.
Dari sinilah asal mulanya kemunculan buah Belungka Batu di lapak-lapak penjual buah di pinggiran jalan Kota 1000 Sungai, selalu identik dengan (segera datangnya) bulan Ramadhan, begitu pula kepergiannya!
Baca Juga : Â "Wadai-wadai" Legit Pembuka Puasa Urang Banjar
Sayangnya, meskipun sang legenda ini selalu melimpah di seputar bulan Ramadan, inovasi diversifikasi produk untuk olahan yang lain masih belum ada, sehingga sebagian besar petani lebih memilih untuk bersikap pragmatis saja dengan hanya menanam buah Bilungka batu ketika permintaan sedang memuncak di seputar bulan Ramadhan saja.
Di Kalimantan Selatan, buah Bilungka Batu ini hampir semuanya dipasok dari daerah Kabupaten Tapin dan sekitarnya, khususnya dari desa Batang Lantik, yang sebagian besar warganya memang berprofesi sebagai petani buah bilungka batu dan memang ada sebagian buah ini  yang berasal dari kawasan Liang Anggang dan Bati-Bati, Tanah Laut. Biasanya, kalau anda berkesempatan jalan-jalan dari Banjarmasin ke arah Batulicin atau Pelaihari, pedagang buah ini selalu menjajakannya dipinggir jalan dengan cara membuat pondok kecil di pinggir jalan tepat di depan rumah masing-masing.
Di seputar bulan Ramadhan seperti sekarang yang berjualan buah bilungka batu ini tidak hanya penjual buah reguler saja, tapi banyak juga pedagang buah dadakan yang datang langsung dari daerah Kabupaten Tapin (sekitar satu jam perjalanan dari Banjarmasin) yang menjajakan sang legenda, si buah Ramadhan di pinggir-pinggir jalan protokol di Kota Banjarmasin dan sekitarnya dengan menggunakan mobil pick-up atau gerobak-gerobak khusus buah yang bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan setiap saat.
Semoga Bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H