Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Orkes Gitar Mama" dan Sepenggal Kisah Konservasi ala Desa Bahoi yang Menginspirasi

11 November 2022   23:21 Diperbarui: 11 November 2022   23:26 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Situs" Pohon Bakau berusia ratusan tahun | @kaekaha

Dengan tagline Aduhai Bahoi, masyarakat Bahoi ingin mengatakan kepada dunia, bahwa "tradisi" konservasi alam dan budaya yang telah ada sejak generasi awal  moyang mereka dan masih tetap terjaga sampai detik inilah yang menjadikan Bahoi memang benar-benar aduhai! 

Keberhasilan tradisi konservasi alam dan budaya sebagai kunci utama terbentuknya ekosistem pariwisata kelas dunia, merupakan berkah untuk semua, tidak hanya menjadikan Bahoi layaknya  surga tersembunyi, kebanggaan  DSP Likupang, Sulawesi Utara dan tentunya Indonesia, tapi juga terbukti mampu merangsang lahirnya generasi dengan gen kreatif yang ber-kaizen alias terus berusaha meng-upgrade kemampuan dan kreatifitasnya secara kontinyu.

Rumah Pintar, Rumah Kreatif ala Desa Bahoi | @kaekaha
Rumah Pintar, Rumah Kreatif ala Desa Bahoi | @kaekaha

Bahoi yang masuk wilayah Kecamatan Likupang Barat, dari Kota Manado, ibu kota Propinsi Sulawesi Utara yang hanya berjarak sekitar 60 km saja, diperlukan waktu tempuh sekitar 90 menit dengan menggunakan mobil.

Pesatnya progres pembangunan infrastruktur sangat tampak di sepanjang perjalanan, khususnya jalan raya dengan kualitas terbaik, pasca penetapan Likupang sebagai destinasi super prioritas pariwisata, menjadikan DSP Likupang, termasuk Bahoi yang aduhai ini sangat layak dilabeli sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara.

Menariknya, di sepanjang perjalanan antara Manado-Likupang ini, kita juga akan menemukan  berbagai keunikan tradisi dan budaya masyarakat Sulawesi Utara dalam menjalani kehidupan sehari-hari di berbagai wanua alias kampung-kampung tradisional yang kita lewati. Jadi di sepanjang perjalanan menuju ka wanua Aduhai Bahoi! dijamin tidak akan pernah membosankan. 

Pintu masuk Desa Bahoi, tampak infrastruktur jalan yang ramah berkendara | @kaekaha
Pintu masuk Desa Bahoi, tampak infrastruktur jalan yang ramah berkendara | @kaekaha

Jelajah Ekowisata Desa Bahoi!

Kontur alam Desa Bahoi yang ciamik menjadi menu pembuka jalan-jalan kita. Di satu sisi tampak bukit-bukit menjulang dengan hamparan hijau hutan desa, hanya berjarak sepelemparan batu dari jalan poros beraspal hotmix yang membelah kampung, tepat di depan kantor hukum tua (kepala desa) yang uniknya, juga membelakangi angle pantai dengan view yang sangat cantik.

Sedangkan disisi lainnya, bumi Bahoi juga menyajikan lansekap alam khas dataran rendah, berupa pantai berpasir putih dengan hamparan hijau hutan bakau di dalam balutan  birunya laut yang luar biasa indah. Diorama alam nan eksotis seperti inilah yang akan menyambut siapa saja yang datang ke Bahoi.  

"Situs" Pohon Bakau berusia ratusan tahun | @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun