Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Serunya "Bersentuhan" dengan IoT Aplikatif, Menjadikan Hidup Lebih Efektif dan Produktif

9 Juli 2022   23:28 Diperbarui: 10 Juli 2022   00:11 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengunci Kembali Sepeda | @kaekaha

Dulu saat masih kanak-kanak, saya sering berkhayal tentang banyak hal yang saat itu saya anggap ajaib, seperti punya mobil yang bisa jalan sendiri tanpa sopir, mesin cuci piring, 

bahkan sampai rumah yang pintu dan jendelanya bisa membuka dan menutup sendiri tanpa harus menyentuhnya, begitu juga dengan lampu ruangan, pendingin ruangan, mesin penyiram tanaman, mesin pemberi makan ikan di aquarium dan juga TV yang otomatis nyala sendiri ketika dibutuhkan atau sebaliknya.

Sayang semuanya menguap dengan sendirinya seiring perjalanan waktu dan baru serasa deja vu ketika pada medio 2017 silam, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah video keren tentang aplikasi Smart Home, produk  Artificial Intelligence - IoT (Internet of Things) untuk rumah tangga yang sangat canggih di sebuah kanal You Tube. 

Menyaksikan video berdurasi sekitar 2 menitan tersebut, saya jadi teringat masa kanak-kanak saya yang dulu sering memimpikan itu semua. 

Tampak dalam video tersebut sosok Mark Zuckerberg yang juga kita kenal sebagai bos Facebook, sedang memperlihatkan canggihnya aplikasi kecerdasan buatan dalam membantu aktifitasnya sehari-hari di rumah pribadi miliknya

Pada virtual assistance yang disapanya dengan  Jarvis tersebut, Mark memerintahnya untuk membuka gorden, mematikan atau menyalakan lampu dan juga alat-alat elektronik lainnya.

Tidak hanya itu, si-Jarvis ini juga dirancang bisa mengajari pelajaran bahasa mandarin kepada anak Mark, mengenali sekaligus mendiskripsikan profil tamu yang menunggu di depan pintu yang terpantau melalui layar kamera, bahkan  dia juga bisa memilih sekaligus melemparkan baju yang akan dipakai Mark!  Keren kan!?

Sepertinya sih tidak hanya itu kemampuan ajaib si-jarvis, tapi bagaimanapun itu sudah cukup untuk membuat saya terpesona, sekaligus melanjutkan khayalan masa kanak-kanak saya untuk mengadopsi kecerdasan si-Jarvis suatu saat nanti, tapi dengan spesifikasi yang lebih tinggi untuk di aplikasikan di rumah tinggal saya di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!  He...he...he...

Melihat si-Jarvis dan fakta aplikasi AI (Artificial Intelligence) - IoT (Internet of Things) cerdas berbasis internet yang semakin berkembang pesat, sangat mungkin manfaat internet kedepannya akan jauh lebih vital dan massive, hingga hidup dan cara kita berkehidupan sehari-hari, menjadi jauh lebih mudah, lebih menyenangkan, lebih produktif, efektif dan efisien. Mau?

Sepeda GOWES | @kaekaha
Sepeda GOWES | @kaekaha

Bertemu Aplikasi GOWES di Monas

Berselang setahun pasca pertemuan dengan Mark Zuckerberg ...eh maksudnya video Mark tentang aplikasi Smart Home di You Tube yang ternyata berhasil membangkitkan lagi angan-angan masa kanak-kanak saya, secara tidak sengaja (lagi) saya bertemu dengan aplikasi berbasis internet yang tidak kalah bermanfaat.

Kali ini produk dalam negeri dan benar-benar nyata, bukan video lagi! Sehingga bisa saya rasakan sendiri bagaimana proses kerja dan juga manfaatnya secara real time.

Di antara padatnya aktifitas tugas negara, beberapa hari di Ibu Kota Jakarta saat itu, salah satunya untuk mengikuti rangkaian acara pembukaan pesta olahraga bangsa-bangsa Asia, Asian Games XVIII 2018 di Jakarta-Palembang, saya sengaja menyempatkan diri untuk menikmati sejuknya udara pagi dan terbitnya mentari di taman Monas, salah satu landmark terpenting ibu kota Jakarta. Kangen!

Sepedanya Terkunci, Kok Ada Barcodenya Ya? | @kaekaha
Sepedanya Terkunci, Kok Ada Barcodenya Ya? | @kaekaha

Di pintu masuk jalan silang monas bagian barat daya itulah, saya bertemu dengan sederetan sepeda kayuh berdesain cantik dengan warna ngejreng, kombinasi warna kuning dan ungu yang terparkir rapi di tepian jalan. 

Awalnya saya mengira sepeda-sepeda ini sengaja di parkir disitu untuk disewakan kepada pengunjung Monas yang ingin bekeliling-keliling di seputar taman Monas yang memang lumayan luas. 

Tapi anehnya, kok tidak ada yang menjaga sepeda-sepeda itu ya!? Memang sih, semua sepedanya terkunci di bagian roda belakang, jadi relatif aman apalagi masih di dalam pagar lingkungan taman Monas. Tapi buat apa juga sepeda-sepeda cantik itu diparkir dalam keadaan terkunci di tempat umum? 

Akhirnya semua terjawab, ketika saya menemukan informasi detail terkait sepeda-sepeda cantik itu di sebuah panel kecil yang ditempatkan di bagian tengah deretan parkiran sepeda yang memanjang sekitar 20 meteran tersebut dan beberapa diantaranya digantung di setang sepeda.

Informasi Cara Mengoperasikan GOWES | @kaekaha
Informasi Cara Mengoperasikan GOWES | @kaekaha
Ternyata, sepeda -sepeda itu merupakan bagian dari layanan peminjaman sepeda gratis untuk berkeliling di seputar taman Monas yang dilabeli sebagai Bike Sharing dan untuk bisa mengakses atau menggunakannya, pengunjung bisa melakukan peminjaman melalui aplikasi daring GOWES yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store .

Artinya, untuk bisa berkeliling taman Monas dengan menggunakan sepeda-sepeda cantik ini, saya  wajib menginstal aplikasi GOWES ke smartphone dan selanjutnya melakukan registrasi serta mengikuti langkah-langkah peminjaman sepeda seperti yang diminta dalam aplikasi GOWES.

Setelah registrasi beres, saya bisa memilih salah satu dari dua tipe sepeda yang disediakan, model yang pakai keranjang atau tanpa keranjang. Selanjutnya, untuk membuka kunci sepeda, saya harus memindai QR Code yang terletak di bagian kunci sepeda dan kalau berhasil, sepeda siap untuk digunakan berkeliling taman Monas dengan durasi maksimal 1 jam.

Untuk proses download aplikasi GOWES sampai proses registrasi dan juga pemindaian QR Code ini, kecepatan dan kelancarannya sangat tergantung pada layanan internet yang dipakai oleh masing-masing pengguna. Untuk hasil maksimal, boleh deh dicoba kehandalan internetnya Indonesia sejati produk dari Telkom Indonesia. Semua kan tahu, bagaimana "saktinya" IndiHome yang dipakai di rumah-rumah!?

Semoga saja sih, kedepanya segera lahir IndiHome Mobile yang kesaktiannya setara dengan IndiHome yang dipakai di rumah-rumah he...he...he...Amin!

Berkeliling Monas | @kaekaha
Berkeliling Monas | @kaekaha
Setelah puas menuntaskan kerinduan dengan beberapa kali keliling taman Monas, saya harus mengembalikan sepeda di titik awal saya memakainya atau di titik-titik parkir yang ternyata ada di semua pintu taman Monas dan setelah diparkir, saya berkewajiban untuk  menggembok kembali sepedanya secara manual jika belum sampai limit waktu 1 jam dari membuka gembok. 

Prosedur tindakan terakhir ini tidak boleh terlewatkan, apalagi sengaja di lewatkan oleh semua peminjam sepeda pada layanan Bike Sharing. 

Karena, apabila prosedur terakhir ini tidak dilaksanakan dan terjadi permasalahan dengan sepeda tersebut, misalkan sepedanya hilang, maka data pembuka gembok terakhir yang terekam oleh server-lah yang diminta bertanggung jawab.

Kalau diperhatikan, ada beberapa hal teknis yang menarik terkait kehadiran Bike Sharing di lingkungan taman Monas ini. Pertama, tidak ada satupun terlihat penjaga yang mengawasi sepeda-sepeda cantik itu. Kedua, kunci gembok digital pada sepeda yang konon katanya, setiap 1 jam dari dibuka dan atau jika keluar dari area taman Monas akan mengunci secara otomatis dan ketiga, bagaimana pengelola bisa tahu lokasi real time sepeda, berikut data pemakainya? 

Kamu penasaran juga ga sih??

Mengunci Kembali Sepeda | @kaekaha
Mengunci Kembali Sepeda | @kaekaha

Rasa penasaran saya akhirnya terjawab setelah saya menemukan pernyataan Iwan Suryaputra, Direktur Utama PT Surya Teknologi Perkasa pengelola layanan Bike Sharing yang dilansir di beberapa media online. Menurutnya, layanan Bike Sharing ini sudah memanfaatkan canggihnya Internet of Things (IoT) yang sudah pasti di dalamnya juga menggabungkan beberapa teknologi canggih.

Dengan Tracking Device & Digital Indonesia Map pada sepeda, tim GOWES yang sama sekali tidak tampak sosoknya, dapat melacak detail lokasi keberadaan sepeda secara real time, memantau arus pergerakan sepeda dari mana ke mana.  

Begitu juga dengan perekaman data pemakainya perhari secara detail, hingga kemudian melakukan collecting atau mengembalikan posisi sepeda ke lokasi awal sesuai dengan identitas sepedanya. Wooow, keren ya canggihnya! Pastinya teknologi Internet of Things (IoT)-nya bermanfaat banget.

Terjawab sudah 3 pertanyaan mendasar terkait cara kerja aplikasi GOWES yang nempel pada ratusan sepeda cantik di seputaran taman Monas. Itulah salah satu buah dari manfaat internet yang kita kenal sebagai IoT atau Internet of Things, sebuah teknologi untuk menghubungkan semua perangkat yang ada di sekitar kita dengan jaringan internet, sehingga kita dan antar perangkat tersebut bisa saling berkomunikasi.

Suroboyo Bus Bagian dari Smart City Surabaya yang Sarat AplikAsi IoT | tunashijau.id
Suroboyo Bus Bagian dari Smart City Surabaya yang Sarat AplikAsi IoT | tunashijau.id

IoT di Sekitar Kita

Begitulah fakta perkembangan teknologi digital di sekitar kita. Kehadiran AI (Artificial Intelligence) - IoT (Internet of Things) dan beragam teknologi digital berbasis internet lainnya, seperti berkejar-kejaran untuk memberi manfaat kepada kita dan pastinya, ini merupakan respon atas semakin beragam dan kompleksnya kebutuhan manusia, ditengah-tengah naluri alamiahnya yang tetap menginginkan hidup yang mudah, menyenangkan efektif dan efisien.

Pengembangan dan pemanfaatan aplikasi AI dan IoT di seluruh dunia juga terus berlari kencang. Seperti angan-angan saya waktu kanak-kanak, tidak hanya aplikasi smart home dalam video bos facebook yang hanya berkutat di dalam rumah saja, 

tapi sekarang pengembangan dan pemanfaatan aplikasi keduanya sudah merambah berbagai lini kehidupan, semakin beragam, detail dan aplikatif. Tidak heran jika kemudian IoT tidak hanya menyasar level rumah tangga semata, tapi juga industri besar.

Di bidang pertanian, IoT sudah hadir dari yang relatif sederhana untuk menyiram tanaman secara berkala secara otomatis, sampai yang benar-benar canggih untuk menanggulangi masalah potensi lahan, optimasi pertanian, mencegah pertumbuhan hama penyakit penyakit tanaman. 

aplikasi eFishery | teknologi.metrotvnews.com 
aplikasi eFishery | teknologi.metrotvnews.com 

Untuk perikanan hadir  eFishery, alat pemberi pakan ikan yang berjadwal secara otomatis dengan dosis tepat yang  secara real time juga mencatat kuantitas pemberian pakan.

Dalam dunia kesehatan, konsep IoT yang pada dasarnya menggabungan beberapa teknologi terkini, seperti teknologi wireless sensor, cloud computing dan AI (Artificial Intelligence) telah hadir untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk meningkatkan perawatan melalui pemantauan pasien secara real time dan akses penanganan kesehatan yang cepat.

Masih banyak lagi IoT yang bertebaran di sekitar kita dan semuanya terlahir memang dimaksudkan untuk mendorong hidup dan kehidupan kita menjadi jauh lebih mudah, lebih menyenangkan, lebih produktif,  lebih efektif dan efisien.

Semoga bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!

 

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun