Alhamdulillah, sampai detik ini, di usia hampir setengah abad dan telah melewati dua dekade berumah tangga hingga dianugerahi empat orang jagoan yang ganteng-genteng semua, saya dan seluruh anggota keluarga saya, tidak pernah (... dan semoga tidak akan pernah selamanya) berurusan dengan rumah sakit untuk berobat, apalagi melakukan klaim asuransi terkait biaya perawatan kesehatan dan lain-lainnya
Kecuali istri saya yang pernah melahirkan empat kali, dua kali pertama secara normal dan dua kali kedua dengan operasi caesar. Tapi, Alhamdulillah semua biayanya ditanggung secara penuh oleh perusahaan tempat saya bekerja dengan cara reimburst. Jadi tanpa menggunakan asuransi.
Jadi, terus terang saya sama sekali tidak mempunyai pengalaman sedikitpun terkait urusan klaim-mengklaim asuransi kesehatan terkait biaya perawatan di klinik ataupun rumah sakit, kecuali pengalaman mengurusi asuransi ketenagakerjaan seluruh karyawan di tempat saya dulu bekerja di sebuah holding company yang bergerak di industri plastik dengan total karyawan lebih dari 10.000 orang. Jika anda ingin membaca beragam kisah unik, lucu dan juga inspiratifnya boleh kok, silakan klik disini. Â
Tapi, inilah sedikit keunikannya! Meskipun sampai detik ini saya dan keluarga Alhamdulillah tidak pernah punya pengalaman langsung berhubungan dengan asuransi, tapi saya secara pribadi justeru telah memegang polis asuransi dari swasta sejak masih belum berkeluarga (kecuali asuransi pendidikan anak-anak saya). Nah lho!
Semua bermula juga karena pekerjaan saya di awal bekerja sebagai junior staff di Departemen Human Resources & General Affair atau mungkin lebih dikenal masyarakat sebagai personalia dan umum yang seperti saya sebut diatas, salah satu tugas saya adalah mengurusi semua tetek-bengek asuransi ketenaga kerjaan seluruh karyawan yang saat itu meliputi jaminan kecelakaan kerja, kematian, dan pensiun. Sedangkan khusus untuk jaminan kesehatan, perusahan kami memberi layanan kesehatan mandiri melalui klinik perusahaan.
Justeru karena "melihat" dengan mata kepala sendiri, bagaimana asuransi bekerja memberi perlindungan kepada pesertanya itulah, saya merasa perlu berasuransi sejak dini. Saejak saat itu, sejak saya masih sendiri dan semakin merasakan manfaatnya secara tidak langsung ketika istri melahirkan sampai empat kali. "Enak ya ternyata, kalau semua ada yang mbayari!"
Minimnya literasi Asuransi
Memang, harus saya akui, bukan perkara mudah untuk berasuransi (saat itu)! Khususnya, terkait referensi untuk memilih perusahaan asuransi terbaik, termasuk pilihan jenis asuransi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita. Belum lagi, soal klaim-mengklaim biayanya yang konon menurut kabar burung, lebih banyak susahnya dari mudahnya!
Menurut saya, semua tidak terlepas dari masih minimnya literasi terkait produk-produk asuransi di masyarakat kita saat itu (entah untuk saat sekarang ya?).Â
Beruntung, meskipun menurut Corporate Communications Allianz Indonesia, Loecia Nhadilah Sannie menyebut literasi produk asuransi saat ini hanya berada dikisaran 19 persen (masih juga sangat rendah ya!?), jauh lebih rendah dari produk literasi keuangan lainnya yang memiliki tingkat literasi hingga 30 persen, tapi sekarang kita bisa melakukan compare seluk beluk asuransi, mulai dari goodwill perusahaanya, produknya, sampai pelayanannya dengan cara relatif lebih mudah.
Dengan berselancar di internet, informasi apapun terkait informasi asuransi relatif mudah didapat dalam waktu yang sangat singkat. Kalaupun masih ragu atau belum sreg, bisa tanya-tanya langsung kepada pihak suransinya langsung melalui media chatting di website yang biasanya malah beroperasi sampai 24 jam. Kalaupun masih belum puas, bisa langsung datang ke kantor asuransi yang sekarang pilihannya begitu banyak, layaknya tumbuhan jamur di musim penghujan.Â
Hindari Beli Kucing dalam Karung
Beruntungnya saya, saat itu banyak kolega baik di kantor maupun di organisasi pejabat HRD di kota tempat saya bekerja yang mau memberi beragam pandangan, tips dan masukan terkait pernak-pernik asuransi yang aktual, maklum mereka jauh lebih senior, lebih dulu mengenyam "asam garam" ber- asuransi,  sehingga akhirnya saya bisa memilih dan memilah asransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan saya secara akurat.
Selain itu, saya memegang kuat prinsip hindari jual beli layaknya "Beli Kucing dalam Karung". Bagi saya "beli kucing dalam karung" merupakan kesalahan fatal dalam sebuah proses jual beli, karena berpotensi besar untuk merugikan pembeli. Begitu juga ketika dulu saya akan memilih perusahaan dan juga jenis asuransinya.
Caranya! Saya mempraktikkan prinsip muamalah ala keluarga saya yang sejak nenek buyut saya telah terbukti manfaatnya , yaitu "becik gegeran neng ngarep, ketimbang repot neng mburi" yang secara bebas bisa dimaknai sebagai lebih baik ribut (baca : kritis dengan banyak bertanya atau mencari tahu informasi terkait) daripada kelak di belakang hari kerepotan sendiri ketika ternyata kenyataan tidak sesuai janji".
Itu yang saya lakukan ketika akan memilih perusahaan berikut produk asuransinya, mungkin mirip-mirip sama fit and proper test-lah ya.Â
Jadi setelah mendapatkan rekomendasi perusahaan berikut produk asuransinya, bahkan terkadang sampai nama petugasnya juga dari para kolega, saya akan mencari tahu sedetail mungkin apa saja yang perlu saya tahu dan pahami dari perusahaan asuransi berikut produknya tersebut. Ini yang saya sebut sebagai gegeran di depan!Â
Lebih detail, mungkin berikut tips memilih Asuransi Online, termasuk Asuransi Kesehatan Online terbaik versi saya, agar hasil dan manfaatnya Lebih OptimAll!
1. Pilih perusahaan asuransi yang kredibel dengan goodwill baik
Kalau saya dulu, memilih berdasarkan yang paling banyak dipakai oleh kolega dan track record-nya bagus atau setidaknya tidak pernah terdengar berita miring tentangnya. Tapi sekarang, kita juga bisa mencari tahu reputasi perusahaan asuransi dalam membayar klaim, rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC)Â yang menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan dan yang tidak kalah penting, harus sudah terdaftar di OJK.
2. Pilih yang paling praktis, mudah, cepat dan aman
Pada  prinsipnya, proses pembelian/pendaftaran asuransi online jauh lebih praktis, mudah cepat dan aman daripada asuransi konvensional. Tidak hanya saat pendaftarannya saja, tapi juga untuk pembayaran dan juga proses klaimnya.Â
Untuk itu, biasanya masing-masing perusahaan pasti mempunyai fitur dan juga syarat serta ketentuan spesifik yang berbeda-beda. Untuk itulah, sepertinya prinsip "Hindari Beli Kucing dalam Karung" dengan menerapkan prinsip muamallah "becik gegeran neng ngarep, ketimbang repot neng mburi" masih relevan untuk diterapkan, agar pemahaman kita berikut kepastian hak-hak kita yang ada di kepala, benar-benar sesuai dan selaras dengan yang tercantum dalam ketentuan polis asuransi yang kita pilih.
3. Pilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanÂ
Untuk yang ini, kita wajib mengidentifikasi jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan. Jadi, jangan membeli asuransi karena pengaruh orang lain, termasuk agen pemasar asuransi sekalipun (kecuali dalam kapasitas memberikan kisi-kisi literasi produk asuransi sebagai referensi untuk menambah pemahaman).Â
Semua harus benar-benar keluar dari hasil identifikasi yang jujur, termasuk ketika harus membandingkan dan juga  memilih sesuai kemampuan dulu atau sesuai kebutuhan terlebih dahulu, agar asuransi yang kita beli benar-benar memberi manfaat lebih optimall.  Â
4. Jangan Tunda-tunda lagi
Terkadang, kita memerlukan momentum tertentu untuk bisa memutuskan sesuatu. Begitu juga ketika memutuskan untuk berasuransi. Hanya saja, sepertinya kita harus memahami rumus baku asuransi yang menyebut semakin tua membeli asuransi maka nilainya akan semakin mahal.Â
Jelas ini merupakan sebuah kerugian besar bukan!? Apalagi seperti yang kita pahami bersama, semakin cepat membeli asuransi berarti segala kemungkinan resiko kita, juga segera terlindungi oleh asuransi.
Beruntung (Masih) Ketemu Asuransi Online
Pandemi covid-19 telah banyak merubah kebiasaan kita, termasuk ekosistem corporate dalam memberikan layanan terbaiknya kepada costumer.Â
Begitu juga di lingkungan perusahaan asuransi yang ditandai dengan "lahirnya" asuransi online yang menawarkan layanan asuransi secara online. Jadi bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja, tanpa harus bertemu dengan petugas asuransi secara langsung.
Salah satunya yang sedang "naik daun" adalah produk asuransi kesehatan Allianz OptimAll besutan PT Asuransi Allianz Life Indonesia, perusahaan asuransi yang telah berdiri sejak 1981 dan juga telah terdaftar di OJK Â sebagai bagian dari Allianz Grup, perusahaan asal Jerman yang telah ratusan tahun berpengalaman di bidang asuransi dan manajemen asset di lebih 70 negara di dunia.
Bagaimana tidak "naik daun", layanan Allianz OptimAll dari perusahaan yang telah bersertifikasi ISO 27001:2013 atau telah menerapkan Information Security Management Systems ini, seluruhnya bisa dilakukan secara online mulai dari pendaftaran, pembayaran sampai pengajuan klaim, semuanya bisa dilakukan secara online.
Jujur, sebagai generasi yang pernah menikmati "kejaiban" asuransi di era pra milenial, kehadiran Allianz OptimAll jelas sangat membantu proses berasuransi yang lebih optimal.
Tidak hanya relatif murah di kantong, semua proses berasuransi yang biasanya ribet dan memakan waktu, sekarang bisa dilakukan lebih praktis, cepat, mudah dan tetap aman, kapan saja dan dari mana saja, hanya dengan bermodalkan smartphone yang terhubung internet. Jadi sangat cocok sebagai solusi gaya hidup optimal di era digital seperti saat ini.
Yuk milenial ikutan! Masa iya kalah sama yang tua-tua...
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H