Seperti yang saya tuliskan dalam artikel Pernah "Shock" Juga, Gitaris Metal Kami ternyata Penggemar Berat Kahitna, perjalanan referensial bermusik setiap orang pasti mempunyai sisi uniknya masing-masing, termasuk saya.
Sejak kecil, saya memang telah merasakan kentalnya atmosfer musik dalam lingkungan keluarga besar kami.
Uniknya, sejak itu pula hampir semua jenis musik telah ber-seliweran di telinga saya, hingga masing-masing menjadi layaknya kisi-kisi materi yang saling melengkapi referensi saya dalam bermusik atau sekedar saat menikmati musik.
Baca Juga:Â 9 Lagu Cadas dengan Intro "Melodigahar" yang Akan Menyengat Adrenalin Pagimu!
Dari bapak yang sebenarnya jago main flute, harmonica dan beragam jenis alat musik tiup lainnya, meskipun tidak memilih menjadi musisi ala saudaranya yang lain, saya mendapatkan referensi musik rock n'roll era 60-an sampai 80-an, termasuk musik dangdut yang penuh energi rock ala Deep Purple yang saat itu juga dimainkan oleh Soneta Grup-nya Bang Haji Rhoma Irama.
Sedangkan dari Pak de-pak de saya yang juga guru pertama saya mengenal berbagai chord gitar hingga bisa memainkannya, saya juga mengenal musik tradisional Jawa dan juga musik keroncong, karena beliau-beliau merupakan musisi keroncong yang sampai sekarang masih eksis, walaupun relatif semakin sepi job dan juga sepi pendapatan.Â
Dengan referensi musik yang relatif beragam, menjadikan saya lebih mudah memahami sekaligus menikmati beragam aliran jenis musik yang ada di sekitar kita.
Hanya saja, pengaruh sejak dini dan juga intensitas infiltrasi yang lebih masif dan kontinyu, dalam perjalanannya menjadikan saya lebih cenderung menyukai hingar bingar musik rock, berikut musik turunannya.
Baca Juga:Â Musik 90s, Puncak Kreativitas dan Keragaman Musik Indonesia