Baca Juga : Â Bayang-bayang "Seni Furbizia" dalam Kebangkitan Gli Azzuri di Euro 2020
Pada EURO edisi ke-5 yang masih menggunakan sistem poin 2 untuk pemenang pertandingan tersebut, empat tim yang lolos dari perempat final, yaitu Cekoslovakia, Jerman Barat, Belanda dan Yugoslavia melanjutkan sesi semifinal sampai final di Yugoslavia.
Pada semifinal, Cekoslovakia bersua Belanda yang saat itu juga sedang bagus-bagusnya dengan gaya tottal football-nya, apalagi dalam line up squad mereka juga ada nama Johan Cruiff, Sungguh, kombinasi menyeramkan bagi siapapun lawannya!
Tapi, bola yang bundar benar-benar tidak bisa diprediksi secara akurat. Fakta dilapangan, benar-benar diputarbalikkan oleh Cekoslovakia yang tampil begitu perkasa. Dalam pertandingan "tensi tinggi" yang diwarnai beberapa kartu merah ini, Cekoslovakia akhirnya mempermalukan kandidat juara, Belanda dengan skor meyakinkan, 3-1 untuk Cekoslovakia.
Di partai puncak, Cekoslovakia akhirnya berhadapan dengan Jerman Barat yang pada partai sebelumnya, tidak kalah dramatis berhasil menyingkirkan tuan rumah Yugoslavia dengan skor 2-4.
Baca Juga  :  Sepak Bola dan Kisah-kisah Dramatisnya yang Akan Terus Hadir dan Menghibur!
Di partai puncak yang digelar di di Crvena Zvezda Stadium, Belgrade, Yugoslavia, secara mengejutkan Cekoslovakia bisa unggul dua gol lebih dulu dari Jerman Barat, walupun akhirnya di menit 89, Jerman Barat bisa menyamakan kedudukan, sekaligus memaksa Cekoslovakia untuk melanjutkan pertandingan melalui babak perpanjangan waktu.
Karena selama perpanjangan waktu, skor tetap tidak berubah, tetap sama kuat 2-2, maka akhirnya pertandingan dilanjutkan melalui drama adu tendangan pinalti.
Disinilah, akhirnya nama bintang Cekoslovakia, Antonin Panenka menjadi buah bibir pecinta bola dunia. Tidak hanya ikut andil mengantarkan Cekoslovakia menjadi kampiun baru piala Eropa 1976, tapi juga tendangan pinaltinya yang berhasil mengecoh penjaga gawang Jerman Barat, Sepp Maier dikenang sebagai tedangan pinalti yang spektakuler dan menghibur.