“Wahai Abdullah, apakah engkau mendengar seruan untuk shalat 5 waktu?” tanya Rasulullah saat itu.
"Kumandang azan ya Rasulullah?" Abdullah bin Ummi Maktum balik tanya kepada Rasulullah.
"Ya Abdullah!" Jawab Rasulullah lagi.
"Saya mendengarnya ya Rasulullah" jawab Abdullah bin Ummi Maktum ra.
"Kalau kau mendengar seruan shalat, saya tidak menemukan rukhshah (keringanan) buatmu! Jadi engkau harus tetap berusaha untuk mendatangi masjid dan shalat berjamaah bersama kita semua" Jawab Rasulullah SAW.
Baca Juga : Kisah Sahabi, "Sahabat" Rasulullah Berusia 1400 Tahun yang Sampai Sekarang Masih Hidup
Mendengar jawaban Rasulullah yang jelas dan lugas, Abdullah bin Ummi Maktum ra. yang sedari awal sejatinya memang sudah membulatkan tekadnya untuk mengimani Islam secara kaffah, semakin bersemangat untuk istiqamah dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Abdullah bin Ummi Maktum ra memang tidak bisa melihat apapun, termasuk jalanan berbatu yang wajib dilaluinya untuk menuju masjid, tapi telinganya tetap mendengar kumandang azan sebagai seruan untuk mendirikan shalat berjamaah 5 waktu di masjid.
Karenanya, agar tidak terlambat tiba di masjid, atas ijin dan hikmah Allah SWT, sebelum azan berkumandang, beliau selalu berusaha berangkat ke masjid, meskipun harus dengan meraba-rabakan tangan dan tongkatnya di jalanan yang dilalui demi menyambut panggilan-Nya, tidak terkecuali untuk shalat Subuh di pagi buta yang gelap gulita.
Jatuh bangun di jalanan sampai bagian tubuhnya terluka merupakan hal biasa bagi Abdullah bin Ummi Maktum ra, hingga pada suatu pagi saat berangkat ke masjid di pagi buta, tanpa sepengetahuannya beliau tersandung sebuah batu yang lumayan tajam hingga tersungkur dan dari kaki dan wajahnya mengalir darah segar.
Luar biasanya, tanpa mengaduh sama sekali, beliau langsung berdiri dan sama sekali tidak mengindahkan darah yang keluar dari luka-luka di kaki dan wajahnya, kecuali hanya mengusap untuk membersihkannya saja. Selanjutnya, beliau tetap bersemangat melanjutkan perjalanan menuju masjid.