Hanya saja, karena dalam masa pandemi covid-19 yang serba berbatas, maka dalam dua edisi lebaran kali ini, tradisi menjamu tamu dengan makanan berat, apalagi kuliner tradisional  ini "hanya" dipertahankan oleh keluarga-keluarga tertentu. Biasanya, keluarga paling tua atau dituakan, termasuk tuan guru/ulama.
Baca Juga : Â Ketika "Urang Banjar" Berlebaran
Sedangkan unetuk keluarga yang lebih muda, kalaupun memberikan jamuan makan, biasnaya menu yang disajikan bukan lagi menu-menu tradisional legendaris khas Urang Banjar seperti masak habang, bistik ayam,  AyamMasak Bom, Soto Banjar Bapukah, lontong tampusing, Katupat Kandangan dan lain-lainnya, tapi lebih memilih jenis kuliner kekinian yang paling populer, seperti bakso dan segala kuliner turunannya.
Sedapnya Ayam Masak Bom!Â
Tidak sengaja! Begitulah kira-kira diskripsi yang paling tepat untuk menggambarkan pertemuan saya dengan salah satu kuliner legendaris khas Urang Banjar yang mulai jarang ditemukan ini. Namanya, Ayam Masak Bom!
Baca Juga : Â Uniknya Silbo Gomero, "Bahasa Siul" Orang Gomera di Kepulauan Canary
Namanya yang unik jelas akan membuat penasaran siapapun yang mendengarnya, tak terkecuali saya! Apalagi kalau sudah merasakan sendiri bagaimana sensasinya menikmati bom-nya ayam yang bercitarasa gurih, agak pedas dan sedikit manis dengan aroma smokie yang unik nan lezat. Hadeeeh bisa membayangkan sedapnya kan?
Sekedar informasi aja, adanya aroma smokie inilah yang berhubungan erat dengan cikal-bakal penamaan masak bom! Penasaran!?Â
Kebetulan, pada lebaran hari kedua saya dan keluarga bailang kepada Acil atau tante-nya istri saya. Beliu adalah satu-satunya tatuha atau orang tua yang dituakan yang masih hidup dari keluarga besar istri saya, karena semua dingsanak atau saudara kandungnya, termasuk mertua saya, semua sudah dipanggil Sang Khaliq.
Seumur-umur badadapatan maupun bailang kerumah beliau saat lebaran,  baru kali ini beliau menjamu kami dengan sajian kuliner tradisional legendaris yang dipasaran juga relatif sulit dicari ini. Biasanya, beliau yang memang jago memasak lebih sering menjamu dengan sajian yang relatif umum seperti Soto Banjar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!