Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Nutmeg, "Si-Buah Pala" Lambang Pertaruhan Harga Diri Pemain Bola di Lapangan Hijau

15 Mei 2021   12:12 Diperbarui: 16 Mei 2021   09:19 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isco Saat Berhasil "Ngolongin" Marci Verratti | GETTY IMAGES

Liga-liga sepakbola di benua biru, saat ini sudah hampir menyelesaikan semua kompetisinya. Bundarnya bola yang tidak bisa ditebak arah lajunya, apalagi jika berada di kaki-kaki para seniman lapangan hijau yang tidak ada habis-habisnya memamerkan skill-skill atraktif terbaiknya, menjadikan akhir kompetisi liga-liga di negara Eropa layaknya magnet yang begitu kuat menarik perhatian seluruh pecinta bola di seluruh penjuru dunia.

Selain kolektivitas permainan tim sebagaimana mestinnya permainan sepakbola dimainkan, daya tarik sepakbola juga tidak bisa dilepaskan dari "daya tarik individu" bintang-bintang bola yang umumnya dilabeli bintang karena skill mumpuni mereka di lapangan hijau. Makanya tidak heran jika kemudian muncul "julukan individual" pada seorang pemain bola karena keterampilan atau skill yang secara spesifik di akui sebagai skill terbaiknya.

Baca Juga: Menggagas Sound of Borobudur Mementaskan "Campursari Kolosal" Alat Musik dari Seluruh Dunia

Bagi para penikmat bola, tentu sangat familar dengan istilah raja dribel (dribble), raja clean sheet, raja tekel (tackle) dan raja-raja lain yang merujuk pada skill para seniman bola tersebut. 

Di antara, sekian banyak skill mumpuni para bintang sepak bola dunia, ada satu skill khusus nan unik yang dianggat keramat oleh para seniman lapangan hijau yang ternyata punya latar belakang sejarah dan juga efek atau imbas luar biasa bagi mental para pemain yang terlibat dalam aksi skill luar biasa ini, yaitu skill nutmeg alias "si-buah pala".

Biji Pala, Mirip Ga sih? | doktersehat.com
Biji Pala, Mirip Ga sih? | doktersehat.com

Kok Biji Pala?

Kosakata nutmeg  berasal dari bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai buah pala (Myristica fragrans). Naaaah lho, apa hubungannya buah pala dengan skill nutmeg  di lapangan sepakbola dan juga futsal?

Keterampilan nutmeg di Indonesia biasa disebut sebagai "ngolongin", yaitu proses mendrible bola untuk melewati lawan dengan cara "memasukkan" bola di antara celah kedua kaki (selangkangan) lawan. 

Ada beberapa versi, asal-usul istilah nutmeg yang ada dalam literasi sepakbola. The Guardian dalam rilisnya pernah mengira nutmeg berasal dari bahasa slang yang pernah populer tahun 1940-an, "cockney" yang berarti "kaki". 

Tapi akhirnya, mereka menemukan kosakata nutmeg  ternyata sudah ada dalam dunia teks dan percakapan sejak 1870, sebagai bahasa slang era Victorian yang dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford dimaknai sebagai "(situasi di mana) seseorang terkena tipu, terutama lewat cara-cara yang bikin dirinya jadi terlihat bodoh."

Baca Juga: Kojima Solusi Praktis Gaya Hidup Sehat ala Rasulullah

Tapi menurut buku Over the Moon, Brian: The Language of Football karya Alex Leith, istilah "nutmeg" pertama kali digunakan dalam sepakbola oleh penduduk Inggris bagian utara sebagi identifikasi terhadap skill menggiring atau mengooper bola melalui selangkangan lawan. Dari situlah, istilah nutmeg mulai berkembang," jelas Leith.

Kosakata nutmeg atau umumnya disingkat menjadi nuts, mengacu pada istilah bahasa inggris jalanan yang berarti testikel alias buah zakar, mungkin karena interpretasi terhadap bentuk fisiknya yang identik!? Kebetulan, skill nutmeg dalam sepakbola ini, bola diloloskan melalui dua kaki lawan alias melewati testikel/buah zakar. Nah lhooooo!

Baca Juga: Saatnya Memunculkan Kategori Penghargaan "Article of The Year" di Kompasianival 2021

Ada juga teori literasi kemunculan kosakata nutmeg pertama kali setelah buku Brian Glanville yang berjudul A Bad Lot pada tahun 1977 menyebutkan "nutmeg" adalah perkembangan dari kata nuts (semacam ungkapan terkejut dalam bahasa slang Inggris) yang sering diucapkan para pemain bola ketika berhasil menggulirkan bola di antara kedua kaki lawan.

Grafis Mekanisme Terjasinya
Grafis Mekanisme Terjasinya "Nutmeg" | striker.id

Nutmeg is "Ngolongin"

Cara melewati lawan dengan skill nutmeg, konon sangat menjengkelkan pemain yang terkena triknya, karena pemain bola profesional sekalipun akan terlihat "bodoh" seketika, saat tersadar dilewati pemain lawan dengan cara yang satu ini. Biasanya, kalau pemain belakang akan meresponnya dengan pelanggaran keras dari belakang. Untuk melepaskan rasa malu dan kejengkelan!?

Baca Juga: Kisah "Baliman" yang Menghilang, Setelah Kojima Datang!

Tidak heran jika kemudian banyak yang menyebut terkena nutmeg layaknya "membuka aib" yang memalukan, sehingga muncul semacam idiom di antara pemain bola bahwa skill nutmeg itu tak ubahnya, sebuah pertaruhan harga diri pemain bola di lapangan hijau.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa pelatih mewajibkan pemain yang terkena nutmeg mendapatkan hukuman internal klub sebagai bentuk "pertanggungjawaban moral" sebagai pemain profesional karena telah dipermalukan secara profesional pula oleh lawan, didepan umum lagi ....

Coba perhatikan ekspresi wajah-wajah pemain yang baru saja terkena nutmeg! Sepertinya hanya Marco Verratti seorang yang "mampu" tetap memuji lawan yang berhasil mengelabuhinya dengan skill nutmeg. Momen itu terjadi saat Italia ditakhlukkan Spanyol dengan skor meyakinkan 3-0 pada kualifikasi Piala Dunia Russia 2018, Grup G di di Santiago Bernabeu. 

Nutmeg Dani Alves ke Ronaldo | 101gg - Bola.net
Nutmeg Dani Alves ke Ronaldo | 101gg - Bola.net
Selain berhasil melesakan 2 gol ke gawang Italia yang dikawal kiper kawakan Gianluigi Buffon, penampilan ciamik Isco yang berhasil ngolongin Marco Verratti, juga menjadi kisah tak terlupakan dari laga yang mempertemukan dua mantan juara dunia tersebut.

Kalau pemain bintang, cara merepon nutmeg biasanya dengan senyum-senyum sendiri sambil "pura-pura" mengejar bola untuk menutupi rasa malu, tapi tidak sedikit pula yang emosinya langsung naik dan meresponnya dengan melakukan tackle keras yang bisa berakibat pelanggaran.

Baca Juga: Mengenal Alat Musik Dayak Sape' dan Keledi, Instrumen "Sound of Borobudur" dari Kalimantan

Unik ya! Si-buah pala ternyata punya jejak luarbiasa di lapangan hijau, bahkan sampai-sampai bisa menjadi lambang sebuah prestise alias pertaruhan harga diri para pemain bola di lapangan hijau, terlebih bagi para bintang-bintang dunia, seniman lapangan hijau kelas wahid di kolong langit. 

Kira-kira siapa raja nutmeg dunia versi kamu gaes?

Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Selamat Idul Fitri 1442 H | @kaekaha
Selamat Idul Fitri 1442 H | @kaekaha

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun