Sudah menjadi rahasia umum, keutamaan bersilaturahmi begitu luar biasa. Bahkan dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa "menjalin silaturahmi" merupakan salah satu asbab seseorang bisa masuk surga-Nya.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasul menjawab,
"Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)."
 (HR. Bukhari no. 5983)
Baca Juga : Â Kisah "Baliman" yang Menghilang, Setelah Kojima Datang!
Momentum lebaran biasanya menjadi waktu yang umum dimanfaatkan secara khusus oleh masyarakat nusantara untuk kembali menjalin silaturahmi lebih intens dengan kolega, keluarga dan sanak saudara lainnya. Tapi itu dulu, sebelum pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke pelosok nusantara.
Tidak jauh berbeda dengan lebaran edisi setahun sebelumnya, lebaran 1442 H atau 2021 kali ini, masih sama-sama dalam situasi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pemerintah melakukan berbagai pembatasan terhadap aktivitas masyarakat selama lebaran. Mau tidak mau, tradisi silaturahmi yang selama ini menjadi salah satu "warna" perayaan lebaran masyarakat nusantara jadi terkena imbasnya.
Sekarang, masyarakat dihimbau merayakan lebaran lebih banyak dari rumah masing-masing, sehingga silaturahmi berkeliling kampung atau komplek dari rumah-ke rumah relatif tidak bisa dilakukan lagi.Â
Baca Juga : Â "Peci Pakol" Impian, Kopiahnya Para Mujahidin
Sebagai gantinya, berkah dari kemajuan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan antar manusia melakukan komunikasi jarak jauh secara daring alias online menjadi pilihan. Sekarang silaturahmi secara daring inilah yang mau tidak mau menjadi alternatif paling bisa diandalkan untuk tetap bisa menjalin silaturahmi lebaran di masa pandemi covid-19 seperti saat ini.Â
Ibarat nggak ada akar rotan pun jadi kali ya... eh nggak kebalik kan?