Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Sahabi, "Sahabat" Rasulullah Berusia 1400 Tahun yang Sampai Sekarang Masih Hidup

1 Mei 2021   09:52 Diperbarui: 1 Mei 2021   09:53 11557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Sahabi | funci-muslim.okzone.com

Jika menyebut "sahabat Rasulullah" semua pasti akan merujuk pada orang-orang terdekat Rasulullah SAW seperti para Kulafaur Rasyidim yang terdiri dari Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, serta ratusan ribu tokoh-tokoh Islam lainnya yang hidup semasa dengan Rasulullah dan sempat bertemu langsung dengan beliau untuk ikut serta berdakwah di awal-awal penyebaran Islam, hampir 1400 tahun silam.

Baca Juga :  Kojima Solusi Praktis Gaya Hidup Sehat ala Rasulullah

Semua sahabat Rasulullah sudah pasti telah meninggal dunia di berbagai wilayah di muka bumi ini yang menjadi ladang dakwah mereka masing-masing saat masih hidup, tapi tahukah anda jika sampai saat ini ternyata masih ada juga  "sahabat" Rasulullah yang masih hidup dan masih segar bugar di tengah-tengah kesendiriannya di gurun pasir yang sangat panas.

Dialah pohon sahabi! Pohon yang sangat tua dan diperkitakan berusia lebih dari 1400 tahun atau lebih dari 14 abad yang lalu. Pohon yang pernah bersentuhan langsung dengan tubuh Rasulullah ini tumbuh di padang pasir Yordania yang sangat panas dan kering, sekitar 150 kilometer dari Kota Amman, ibu kota Yordania.

Pohon Sahabi | KBRI Amman Yordania
Pohon Sahabi | KBRI Amman Yordania

Kisah pertemuan pohon sahabi dengan Rasulullah dimulai dari tradisi berdagang kabilah-kabilah Arab , termasuk kaum Quraisy, suku yang juga keluarga besar Rasulullah. 

Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, masa kecil sampai remaja Rasulullah, sudah sangat akrab dengan aktifitas berdagang. Beliau sering diajak berdagang oleh pamannya Abu Thalib, bahkan sampai ke negeri Syam yang jauh. 

Baca Juga :  Gibraltar Monumen Abadi Keperkasaan Thariq bin Ziyad di Pintu Masuk Benua Biru

Pada suatu waktu, saat dalam misi dagang ke Syam juga, Rasulullah yang saat itu masih kecil atau kira-kira menurut para ulama peneliti berusia antara 9-12 tahun tengah berteduh di bawah sebuah pohon yang rindang dekat perkampungan bersama sang Paman. Tiba-tiba mereka didatangi oleh seseorang bernama Buhaira atau ada juga yang meyebutnya sebagai Bahira, seorang mantan Yahudi yang menjadi rahib Kristen Nestorian dan tinggal tidak jauh dari tempat itu.

Buhaira yang sebelumnya dari kejauhan melihat tanda-tanda alam yang tidak lazim, yaitu awan yang terus bergerak mengikuti rombongan kabilah dagang dari bangsa Arab, langsung teringat dengan tanda-tanda kenabian dalam kitabnya.

Papan Nama Sahabi Terbaru | YouTube-Sabeel Travels UK/liputan6.com
Papan Nama Sahabi Terbaru | YouTube-Sabeel Travels UK/liputan6.com

Dihadapan rombongan kabilah Abu Tahalib, Buhaira mengatakan bermaksud untuk mengajak mereka beristirahat sebentar sambil menikmati hidangan makan siang dirumahnya. Buhaira mempersilahkan seluruh rombongan kabilh untuk masuk dan menikmati hidangan. Tapi Buhaira tidak melihat satupun diantara anggota kabilah yang masuk ke rumahnya memiliki tanda-tanda kenabian seperti yang disebutkan dalam kitabnya.

Baca Juga :  Kisah Hikmah Luqman Al Hakim dan Keledai Tunggangannya

"Maaf, tuan apakah masih ada lagi anggota kabilah tuan yang belum masuk rumah!?" Tanya Buhaira kepada Abu Thalib.

"Oya, ada satu orang anak kecil, kemenakanku sedang menunggui barang-barang kami, namanya Muhammad!" Jawab Abu Thalib kepada Buhaira. Mendengar nama itu, Buhaira langsung meminta kepada Abu Thalib untuk menemui bocah itu untuk diajak masuk dan Abu Thalib mengijinkan, tapi setelah ada anggota lain kabilah  yang menggantikan tugasnya menjaga barang-barang di luar.


"Subhanallah" itulah ucapan pertama Buhaira ketika melihat langsung sosok bocah yang tak lain adalah Rasulullah kecil. Saat itu Buhaira melihat langsung, bagaimana cabang-caban kecil pohon sahabi itu merunduk untuk melindungi Muhammad kecil, sementara awan-awan dilangit juga masih berkumpul diatas pohon sahabi.

"Demi Allah, dialah yang akan menjadi junjungan seluruh alam dan utusan Tuhan Rabbulalamin," ucap Buhaira sambil memegang tubuh Rasulullah kecil dengan takzim.

Baca Juga :  Kisah Goresan Pedang di Tulang Busuk, Saksi Adilnya Umar bin Khattab

Demi melihat tanda-tanda kenabian yang sangat presisi dengan yang dikabarkan dalam kitab sucinya, kepada Abu Thalib, paman Rasulullah, Rahib yang tinggal di kota Bushra, Selatan Syam itu mengaku seyakin-yakinnya, telah melihat tanda-tanda kenabian pada Rasulullah kecil, bahkan Buhaira juga mengatakan, seandainya dia masih hidup saat masa kenabian bocah dihadapannya itu tiba, maka dia pasti akan menimaninya juga. 

Penampakan Pohon Sahabi Terbaru | YouTube-Sabeel Travels UK/liputan6.com
Penampakan Pohon Sahabi Terbaru | YouTube-Sabeel Travels UK/liputan6.com

Lebih jauh, akhirnya Buhaira membeberkan semua yang dia lihat dan alami kepada Abu Thalib. Buhaira mengatakan, dari tadi dia memperhatikan saat rombongan kabilah berjalan yang terus dikuti dan dinaungi oleh awan agar terlindungi dari sengatan panas matahari. Bahkan, Buhaira juga menunjukkan perilaku ajaib pohon sahabi yang saat itu mereka jadikan sebagai tempat berteduh! 

Baca Juga :  Meluruskan Kekeliruan Massal "Umat Muslim"

Termasuk, saat Rasulullah kecil bersandar di batang Pohon Sahabi, ranting-ranting pohon diatasnya seperti sengaja merunduk, berusaha lebih menutupi Rasulullah kecil dari teriknya matahari gurun.

Demi melihat semua tanda-tanda kenabian yang begitu tampak pada diri Rasulullah kecil, Buhaira menyarankan kepada Abu Thalib agar segera membawa pulang Rasulullah kecil, karena Buhaira sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasululah kecil seandainya tanda-tanda kenabiannya yang begitu jelas, juga akan terbaca oleh kaum Yahudi lainnya yang memang sudah mengetahui kabar akan segera turunnya sosok nabi dari keturunan bangsa Arab ini.

Penampakan Akar Pohon Sahabi | YouTube-Sabeel Travels UK/liputan6.com
Penampakan Akar Pohon Sahabi | YouTube-Sabeel Travels UK/liputan6.com
Fitnah kaum Yahudi sudah pasti diketahui Buhaira yang juga mantan rahib Yahudi, mereka yang tidak pernah mengakui kenabian selain dari nabi yang turun dari kaumnya sendiri, Yahudi pasti akan berusaha untuk membunuhnya. Karena itulah, setelah mendengar saran dan juga peringatan aktual dari Buhaira, Abu Thalib tanpa banyak pikir langsung bergegas mengantar pulang Rasulullah kecil ke Makkah.

Perilaku pohon yang terus selalu berusaha melindungi Rasulullah kecil saat berteduh itulah yang menjadikan asbab pohon ini juga di juluki sebagai sahabat Rasulullah, begitu juga dengan namanya, sahabi.

Baca Juga :  Shalat di Masjid Kayu Tertua di Kota Banjarmasin Ini Bikin Adem Lahir-Batin!

Luar biasanya, "sahabat" Rasulullah ini sampai sekarang masih ada dan hidup subur di tengah-tengah panas teriknya padang pasir Yordania, sendirian pula! Karena hidup sendirian saja dan sepertinya tidak ada makhluk hidup lainya yang eksis disekitarnya, pohon yang dijuluki sebagai The only living sahabi tree diyakini merupakan pohon yang diberkahi (The Blessed Tree) oleh Allah SWT, karena pernah melindungi Rasulullah saat masih kecil.


Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kisah Inspiratif Lainnya : 

1.   Kisah Mubarak, Gagal Memilih Anggur Manis yang Berbuah Bidadari

2.   Kisah Qadi Abu Bakar Berjodoh dengan Pewaris Berlian Temuannya

3.   Kisah Penjual Susu, Pewaris Kesalehan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

4.   Kisah "Dilema Delima" Ali bin Abi Thalib, Mengungkap Keajaiban Sedekah

5.   Kisah Kecerdikan Utsman bin Affan "Mengakuisisi" Sumur Yahudi

6.   Kisah Tsa' labah Melihat Perempuan Mandi yang Berbuah Surga

7.   Meluruskan Kekeliruan Massal "Umat Muslim"

8.   Kisah Goresan Pedang di Tulang Busuk, Saksi Adilnya Umar bin Khattab

9.   Kisah Dahsyatnya Istighfar Tukang Roti Membongkar Kemustahilan Rizki

10. Kisah Tragis Sahabat Qotzman yang Akhirnya Terlempar ke Neraka

11. Kisah Ali bin Abi Thalib Menjadikan Shalat sebagai Obat Pembius (Anestesi)

12. Kisah Al-Ushairim Meraih Surga Tanpa Beribadah Sekalipun

13. Kisah "Rekening Abadi Berusia 1400 Tahun Milik Khalifah Utsman"

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun