Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Ali bin Abi Thalib Menjadikan Shalat sebagai Obat Pembius (Anestesi)

20 April 2021   09:08 Diperbarui: 20 April 2021   09:20 4883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Panah Menancap | medcom.id

"Minta tolonglah kalian dengan sabar dan sholat. Namun, yang demikian itu sungguh berat, melainkan bagi orang-orang yang khusyuk"    (QS Al Baqarah [2]:153).

Dalam sebuah peperangan, dikisahkan kaki menantu Rasulullah Ali bin Abi Thalib tertembus anak panah sampai mengenai tulangnya, situasi ini menyebabkan beberapa kali usaha sahabat yang lain untuk mencabut anak panahnya tidak juga berhasil.  

Konon, menurut teori para tabib seperti dikisahkan dalam Tafsir Kasyf al-Asrr Maibadi, satu-satunya cara untuk mencabut anak panah itu, justeru  dengan cara menusukkan anak panah tersebut sampai tembus, setelah itu ujung panah yang biasanya bersayap dipatahkan, baru bagian batang sisanya bisa dicabut.

Baca Juga :  Kisah Tsa' labah Melihat Perempuan Mandi yang Berbuah Surga

Ternyata, Ali bin Abi Thalib punya pendapat dan cara sendiri sebagai ikhtiarnya untuk mencabut anak panah yang menancap di kakinya. Dengan keyakinannya pada kuasa dan pertolongan Allah SWT, Ali meminta anak panah itu dicabut saat dirinya khusyuk dalam shalat saja. 

Akhirnya, mau tidak mau tabib mengikuti permintaan menantu Rasulullah tersebut dan berusaha mencabut anak panah tersebut saat Ali sedang khusyuk melaksanakan shalat yang konon dikisahkan ketika mendirikan shalat Ashar. 

Subhanallah, Benar saja! Saat Ali  khusyuk dengan shalatnya, si-tabib benar-benar mencabut anak panah itu dari kaki Ali sampai berhasil dan Alhamdulillah, Ali bin Abi Thalib sama sekali tidak merespon tindakan si-tabib dengan rintihan kesakitan atau tindakan lain sebagai ekspresi rasa sakit. Ali tetap khusyu dalam shalatnya dan ketika shalatnya selesai serta mengucap salam, Ali langsung berkata, "Sekarang lukaku agak ringan."

Baca Juga :  Kisah "Rumus Bagi Tiga" Jalan Sederhana Menuju Keberkahan Harta

Nikmatnya Shalat Khusyuk telah menjadi obat pembius atau anestesi ampuh bagi Ali bin Abi Thalib saat menjalani "operasi" berat yang dialaminya. Kenikmatan "berdialog" dan juga penyerahan total kepada Sang Khaliq atas segala urusan telah menjadi penawar dari segala bentuk kesakitan.

Ali bin Abi Thalib telah membuktikan, kebenaran firman Allah diatas, sabar dalam berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan mendirikan Shalat dengan khusyu benar-benar bisa menjadi penawar semua kesulitan dan kesakitan. Memang hanya kepada Allah-lah, kita semestinya mengadukan semua masalah dan kesulitan yang kita hadapi, jika ingin masalah dan persoalan kita diselesaikan secara holistik oleh Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun