Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pesan Konservasi dari Ilasa dan Lanya'-lanya', Kuliner Unik dari Kepulauan Selayar

8 Februari 2021   12:33 Diperbarui: 8 Februari 2021   17:02 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat di Desa Patilereng, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mempunyai tradisi kuliner unik yang secara gamblang memperlihatkan indahnya harmoni antara manusia dengan alam lingkungannya yang sangat layak menjadi inspirasi bagi kita semua!

Ketika kesembangan ekosistem alam dan lingkungan terjaga dengan baik, maka beragam kebutuhan manusia, termasuk diantaranya kebutuhan dasar untuk makan (kuliner) juga langsung disediakan. Bahkan, tidak sekedar disediakan saja, tapi kemurahan alam juga akan memberikan sensasi kenikmatan alami yang juga sangat luarbiasa.

Kuliner Ilasa dari Desa Patilereng | kompas.id
Kuliner Ilasa dari Desa Patilereng | kompas.id

Namanya Ilasa dan Lanya'-lanya'!

Kedua kuliner tradisional khas masyarakat pesisir di kepulauan yang terletak di bawah kaki Pulau Sulawesi bagian wilayah Sulawesi Selatan ini selain memanfaatkan kemurahan alam pesisir berupa ikan-ikan tangkapan dari laut dan sejenis serangga laut yang hidup di pasir pantai, juga memanfaatkan air laut yang langsung diambil dari pantai sebagai elemen utama masakan. Nah lhoooo, air laut mentah gaes!

Tapi jangan apriori dulu dengan elemen "bumbu" air laut mentahnya gaes! Justeru inilah pesan konservasi yang secara tersirat wajib kita pahami, teladani dan kemudian langsung eksekusi, siap!?  

Masyarakat Desa Patilereng yang telah lama hidup berdampingan dengan alam pesisir paham betul arti penting laut bagi kehidupan, karena laut merupakan sumber nafkah kehidupan masyarakat. Karenanya, mereka begitu ketat menjaga keseimbangan alam laut dan pantai di desanya sampai menjadi begitu bersih dan tentunya sangat indah dipandang, hingga akhirnya sama sekali tidak ragu memanfaatkannya sebagai elemen terpenting dalam beragam kuliner tradisional khas seperti Ilasa dan Lanya'-lanya'.

Hebatnya, Desa Patilereng mempunyai pantai konservasi yang bayak ditumbuhi pohon kelapa di bagian timur desa yang kebersihannya dijaga ketat oleh masyarakat dengan didukung penuh oleh pemerintah setempat. 

Konsekuensinya, pemukiman terdekat diatur jaraknya sekitar 4 kilometer dari pantai. Meskipun relatif sudah jauh, rumah warga juga dilarang membelakangi pantai dengan harapan pantai dan laut bebas dari saluran pembuangan atau sanitasi warga. 

Tidak hanya itu, warga yang sebagian besar merupakan pekebun kelapa dan kakao juga dilarang keras membuang sampah ke laut, apalagi mencari ikan dengan bom atau potasium bagi sebagian warga desa yang kebetulan memang menggantungkan hidupnya di laut, mereka hanya diijinkan mencari ikan dengan peralatan yang ramah lingkungan seperti memancing atau memanah. 

Proses Pembuatan Ilasa dan Lanya'-lanya' | Grafis kompas.id
Proses Pembuatan Ilasa dan Lanya'-lanya' | Grafis kompas.id

Pembuatan Ilasa dan Lanya'-lanya'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun