Bahkan untuk mendapatkan penghargaan ini, Teeter-Totter Wall berhasil menyingkirkan lebih dari 70 kontestan nominasi dari puluhan negara di dunia. Di mana letak kerennya si pingky?
Secara fisik, proyek pembuatan tiga permainan jungkat-jungkit di perbatasan dua negara yang dipasang pada celah pagar baja raksasa setinggi 20 kaki yang konon sangat-sangat berbahaya.
Itu karena menjadi jalur ilegal geng-geng narkoba menyelundupkan paket narkoba dan juga melakukan aksi penculikan dan penyelundupan manusia yang biasanya juga melibatkan anak-anak kecil dan keluarga ini tidak ada yang istimewa.
Tidak ada perbedaan signifikan dengan wahana permainan jungkat-jungkit pada umumnya, bahkan kalau boleh jujur, material dan desainnya terlihat teramat sederhana untuk "sosok" penerima penghargaan Beazley Designs of the Year, kecuali warna pink-nya yang sudah tentu bakal digandrungi para pinkmania dan juga lokasinya yang memang super unik dan tidak biasa yang mungkin menjadi satu-satunya ada di dunia, yaitu satu sisi di wilayah Amerika Serikat dan sisi lainnya berada di wilayah hukum Meksiko.
Border becomes backyard as Mexican kids and US playmates see-saw through fence #CiudadJuarez #NewMexico pic.twitter.com/l2V2HX6sAP— Ruptly (@Ruptly) July 29, 2019
Lantas apa istimewanya Teeter-Totter Wall?
Ide awal konsep wahana enjot-enjotan karya duo profesor ini konon sudah diproduksi sejak 2009 dan dituangkan dalam buku berjudul Borderwall As Architecture yang diterbitkan pada tahun 2017 sebagai bentuk protes terhadap pembangunan dinding pemisah yang terbentang di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko, sepanjang sekitar 1000 km di era Presiden Donald Trump itu.
Rael dan Fratello menyebut Teeter-Totter Wall sebagai daya cipta inovatif yang dapat mengatasi kesia-siaan pembangunan dinding pemisah perbatasan di era Presiden Donald Trump agar mempunyai manfaat yang positif.
Buktinya menariknya, tiga unit jungkat-jungkit merah muda cerah yang dipasang hanya sekitar 20 menit pada celah pagar baja raksasa itu, sejak dibangun pada 2019, memang tidak pernah sepi pengunjung.Â
Setiap hari, dari dua belah pihak yang terpisah pagar, baik orang dewasa maupun anak-anak rela mengantre untuk mendapatkan giliran dan secara bergantian merasakan wahana jungkat-jungkit sederhana itu.Â