Masalah pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit yang sama-sama dianggap tidak bersahabat dengan alam, sejak lama situasinya di Kalimantan Selatan layaknya bara api dalam sekam yang setiap saat berpotensi membakar apa saja dan siapa saja.Â
Seharusnya, evaluasi atau audit lingkungan di daerah seperti Kalimantan Selatan yang mempunyai banyak kawasan pertambangan terbuka dan perkebunan kelapa sawit, harus dilakukan secara berkala dengan ketat.
Baca Juga: Â Mewaspadai Ular Berkeliaran dan Memburu Ikan-ikan Tersesat Saat BanjirÂ
Terlebih, indikasi kerusakan alam yang berakibat terjadinya bencana alam telah menjadi "rahasia umum" yang tidak mungkin untuk ditutup-tutupi. Apalagi pada kurun waktu 2013-2015 ketika bisnis pertambangan batubara hancur lebur karena berbagai sebab dan membuat krisis ekonomi regional Kalimantan, seharusnya saat itu pemerintah Kalsel mengambil sikap dengan mengevaluasi bisnis pertambangan (batubara) secara komprehensif.
Dengan begitu bisa segera mengambil langkah-langkah strategis bagi keberlangsungan perekonomian yang tidak lagi bergantung pada bisnis pertambangan yang pastinya mempunyai limit yang nyata, yaitu habisnya sumber daya alam dan kemungkinan rusaknya lingkungan. Lalu beralih pada sektor lain yang lebih menjanjikan dari segi waktu (jangka panjang) dan kelestarian alam serta lingkungan, seperti bisnis pariwisata.
Semoga Bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H