Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mewaspadai Ular Berkeliaran dan Memburu Ikan-ikan Tersesat Saat Banjir

18 Januari 2021   21:46 Diperbarui: 19 Januari 2021   08:39 3373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menangkap Ikan Patin Besar di Jalanan Mahligai Km.7 Banjarmasin | @kakeaha

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". 

(QS Al-Insyirah 5-6)

Pada artikel saya yang berjudul Ketika Hidup Harus Berbagi Ruang dengan Binatang-binatang Liar, saya tuliskan bahwa di tepian Kota Banjarmasin, Ibu Kota Kalimantan Selatan tempat tinggal saya dan keluarga, meskipun sangat jauh dari hutan dan peradaban alam liar lainnya, sampai saat ini tetap saja masih menyisakan beberapa fenomena kehidupan alam liar khas Pulau Kalimantan.

Faktanya, sampai saat ini kami masih harus berbagi ruang dengan beberapa binatang liar seperti berang-berang, biawak, berbagai jenis ular yang apabila tidak diwaspadai secara bijaksana bisa membahayakan keselamatan kita. 

Kami memang memaklumi situasi itu, karena pada dasarnya kawasan pemukiman yang sekarang kami tempati asal-muasalnya memang ekosistem rawa-rawa yang menjadi habitat tempat tinggal alami mereka. Untuk itu, kami memang wajib beradaptasi.

Biawak Raksasa yang Pernah Kami Tangkap untuk Dievakuasi ke Habitatnya | @kaekaha
Biawak Raksasa yang Pernah Kami Tangkap untuk Dievakuasi ke Habitatnya | @kaekaha

Untuk beradaptasi hidup berbagi ruang dengan mereka, sebenarnya bukanlah hal sulit dan relatif bisa dilakukan, tapi itu jika dalam kondisi normal! Masalahnya, ketika situasi sedang tidak normal seperti banjir yang sekarang mengurung lingkungan tempat tinggal kami dan sebagian besar Kota 1000 Sungai, bahkan Kalimantan Selatan.

Inilah situasi ngeri-ngeri sedap yang sekarang kami hadapi. Selain harus terus waspada dengan permukaan air yang terus naik meskipun intensitas hujan sudah relatif berkurang, kami juga harus waspada dengan kemungkinan kontak langsung dengan beberapa binatang liar yang juga hidup di sekitar kami, khususnya beberapa jenis ular yang beberapa kali tampak berkeliaran dengan cara berenang. 

Sejauh ini, memang belum ada (dan berharap tiadak akan ada) laporan kontak langsung dengan binatang-binatang berbahaya di sekitar tempat tinggal kami, khususnya dengan ular-ular berbisa yang berakibat fatal, kecuali sekedar "mengejutkan" ketika tiba-tiba berenang disamping tempat kita berdiri atau pas kebetulan sedang mengevakuasi sampah atau barang-barang di luar rumah.

Salah Satu Jenis Ular yang Sering Terlihat di Lingkungan Komplek Kami, Ada yang Tahu Ini Jenis Apa? | @kaekaha
Salah Satu Jenis Ular yang Sering Terlihat di Lingkungan Komplek Kami, Ada yang Tahu Ini Jenis Apa? | @kaekaha

Pada dasarnya, semua ular akan berusaha menghindar jika bertemu manusia, dia akan berusaha menyerang jika terprovokasi dan merasa terancam, jadi karena pada dasarnya sama-sama tidak ingin menyerang, sebaiknya kita tetap tenang ketika terpaksa harus bertemu dan berhadapan dengan ular, karena kalau kita grusa-grusu gerakan kita justeru dianggap ular sebagai bentuk provokasi, ini yang bahaya!

Khusus untuk ular, memang dalam situasi normal menjadi salah satu jenis satwa liar yang paling banyak jenis dan populasinya di lingkungan tempat tinggal kami, indikasinya adalah dari banyaknya laporan warga yang mengaku kontak dengan mereka dalam kesehariannya. 

Sayangnya, dari sekian banyak jenisnya itu hanya sebagian saja yang diketahui dan dipahami "identitasnya" oleh warga, baik nama maupun kemungkinan racun dalam bisanya, sedangkan sebagian besar malah sama sekali tidak ada yang tahu dan memahami. 

saja jenis ular yang paling banyak atau sering dilaporkan sering terlihat oleh warga adalah jenis ular tadung atau ular kobra, ular sawah, ular sawa atau ular pyton dan lain-lainnya.

Ikan Patin Tangkapan | @kaekaha
Ikan Patin Tangkapan | @kaekaha

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Tuhan memang adil, dalam berbagai kesulitan yang diujikan untuk makhlukNya, selalu disertai dengan kemudahan-kemudahan yang nyata agar kita semua juga belajar dan berpikir, itu "rumus"!

Seperti pernah saya tulis dalam artikel Kisah Demam Harga, Anomali Sayur "Carter" Pesawat dan Ikan Haruan Seharga Daging Sapi, rawa-rawa dan sungai yang menjadi salah unsur pembentuk budaya perairan darat atau kelak dikenal sebagai budaya sungai khas Masyarakat Banjar, merupakan sumber pangan terpenting dalam budaya kuliner urang Banjar. 

Rawa-rawa dan sungai adalah ekosistem penghasil pangan dasar urang Banjar, mulai dari beras, sayuran sampai lauk pauk semuanya tidak bisa lepas dari peran besar ekosistem rawa dan sungai. 

Khusus untuk lauk-pauk, rawa dan sungai layaknya kolam raksasa dan alami bagi Urang Banjar yang menyediakan berbagai jenis ikan secara melimpah, seperti ikan haruan atau ikan gabus (Channa Striata), ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus ), ikan papuyu atau ikan betok/betik (Anabas Testudneu) dan banyak lagi yang lainnya.

Anda bisa bayangkan, apa jadinya jika sekarang kita kebanjiran!?

Disaat kebanjiran seperti sekarang, selain dari rawa dan sungai yang menjadi habitat alami ikan-ikan tersebut diatas, banyak juga kolam-kolam budidaya perikanan yang ikut meluap airnya. Tidak heran jika akhirnya banyak ikan-ikan beragam ukuran yang tersesat dan berenang ke jalanan, ke halaman orang, bahkan masuk rumah orang. Inilah salah satu kemudahan seperti yang dirumuskan oleh Tuhan.

Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun