Masyarakat Kota 1000 Sungai dan sebagian besar Kalimantan Selatan, menyebut biji buah dari tanaman hias 2021 yang biasa disebut sebagai bunga Seroja atau ada juga yang menyebutnya sebagai bunga lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) ini sebagai kacang palilak.Â
Biji palilak atau kacang palilak yang dulu pernah dikenal sebagai buah khas dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan yang secara fisik besarnya seukuran biji kacang tanah ini memang umum dijadikan camilan layaknya jenis kacang-kacangan oleh masyarakat disana yang kebetulan alamnya memang didominasi oleh ekosistem rawa-rawa, sehingga banyak yang memberinya julukan sebagai negeri diatas air.
Baca Juga  :  Memetik dan Merawat Pohon Kelapa yang Ditanam Pak Tjip di Kebun Kompasiana
Biji kacang palilak yang bisa menjadi sumber pangan masa depan kita, didapat dari dasar mahkota bunga tempat tumbuhnya kelopak bunga dan hanya bisa diambil setelah kepingan kelopak bunga berguguran.Â
Menurut masyarakat Banjar, khususnya di Hulu Sungai Utara yang telah memanfaatkan buah palilak secara turun-temurun, kacang palilak diyakini mempunyai khasiat yang baik untuk kesehatan, karena tingginya kadar vitamin C yang dimiliki sangat bagus sebagai antioksidan sekaligus untuk menjaga daya tahan tubuh.
Selain bisa diolah menjadi beragam olahan pangan, karena banyaknya kandungan tepung dalam bijinya, di negeri Cina, biji yang masih muda diminum sebagai pengganti teh. Bongkol yang berlubang-lubang seperti sarang lebah dijual dalam bentuk kering sebagai pelengkap dalam seni merangkai bunga kering.Â
Baca Juga : Â Tentang "Pluviophile" dan Rinai Hujan yang Membahagiakannya
Bahkan, bagian rimpangnya juga enak dimakan dan banyak digunakan dalam beberapa kuliner khas negara-negara Asia timur dan Selatan, seperti masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan India.Â
Uniknya, tanaman yang memiliki tangkai daun dan jenis bunga tegak yang kelopaknya menjulang ke udara sampai satu setengah meter atau tidak mengapung di permukaan air ini sering disebut oleh masyarakat Indonesia dengan tanaman teratai (Nymphaea), walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat.Â