Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Covidpreneur dan Tema-tema Adaptatif yang Akan Mewarnai Tren 2021

6 Januari 2021   17:24 Diperbarui: 7 Januari 2021   21:04 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Bukan Pesimis Tapi Realistis

Melihat gelagatnya, tahun 2021 yang baru beberapa hari kita tapaki sepertinya tidak akan memberikan warna baru yang signifikan pada berbagai lini kehidupan masyarakat dunia. 

Begitu pula terkait tren 2021 yang sepertinya tidak akan beranjak terlalu jauh atau  malah lebih pas bila disebut sebagai bentuk adaptasi sebagai respon terhadap berbagai kebiasaan baru akibat pandemi covid-19 yang mempunyai kecenderungan umum lebih simple/tidak ribet, private/mengutamakan privasi dan jaga jarak, higienis/mengutamakan kebersihan dan online berbasis aplikasi.  

Maaf, ini bukan pesimis, tapi realistis!

Sikap realistis ini didasari oleh beragam isu seputar pandemi covid-19 dan juga kemungkinan gelombang keduanya yang melibatkapreneur n para mutan alias virus-virus hasil mutasi covid-19 yang kabarnya mempunyai daya penularan jauh lebih agresif, sampai detik ini masih belum menemukan titik solusi yang signifikan juga.

Baca Juga :  Tentang "Pluviophile" dan Rinai Hujan yang Membahagiakannya

Berita penambahan korban terinfeksi covid-19, dari hari ke hari sepertinya semakin tidak terkendali, meskipun semua pihak sudah berusaha bekerja keras dan cerdas semaksimal mungkin yang mereka bisa. 

Makanya, sangat masuk akal jika tren 2021 sepertinya akan lebih banyak diwarnai oleh pola-pola adaptatif terhadap berbagai kebiasaan baru sebagai bagian dari upaya untuk tetap sehat dan selamat dari infeksi covid-19 yang dalam setahun terakhir begitu dominan mewarnai kehidupan kita.

Kreasi Bakso Corona dari Surabaya | Youtube Transtv         
Kreasi Bakso Corona dari Surabaya | Youtube Transtv         

Fenomena Covidpreneur

Sudah menjadi takdir manusia, sebagai makhluk yang paling sempurna dibekali Tuhan akal (pikiran) - budi (batin/perasaan) untuk bepikir, bertindak dan berperilaku sesuai rasa (adab) dalam rangka menyelesaikan tugas dasarnya, memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sekaligus mendokumentasi dan mengaplikasikan solusinya ke beragam model tingkah laku, karya cipta dll sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan kehidupan.

Baca Juga :  Covidpreneur, Aktualisasi Spirit dan Mental Entrepreneurship di Masa Pandemi

Jadi, jangan apatis apalagi pesimis menatap 2021 yang sepertinya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, karena sejatinya beradaptasi juga sebuah proses kreatif, pembedanya adalah kita, pelaku sejarahnya!

Buktinya, meskipun berat, nyatanya banyak juga manusia diluar sana tidak hanya sekedar bisa survive saja di tengah pandemi covid-19, tapi justeru biasa menelurkan kreasi-kreasi masterpiece dalam karir dan kesehariannya. 

Sebagai contoh, lahirnya kreasi Bakso Corona dari Surabaya yang omsetnya luar biasa beragam kreasi batik korona yang banyak lahir dari angan-tangan kreatif masyarakat nusantara.

Batik Korona yamg Lahir di Beberapa Daerah, Termasuk  Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com 
Batik Korona yamg Lahir di Beberapa Daerah, Termasuk  Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com 

Situasi ini mirip sekali dengan pencapaian tokoh-tokoh dunia di masa lampau seperti Isaac Newton,  William Shakespeare,  Victor Hugo, Simone de Beauvoir, Edvard Munch  dll yang berhasil menghasilkan karya terbaiknya justeru saat dihimpit oleh berbagai keterbatasan dan kekuranga. Ini yang namanya the power of kepepet!

Tahun 2021 adalah tahunnya Covidpreneur, yaitu Orang-orang yang mempunyai semangat berkreatifitas dan berinovasi secara berkesinambungan, fokus pada solusi layaknya para entrepreneur yang terus berusaha menemukan bahkan menciptakan peluang usaha terbaik dalam situasi apapun, termasuk dalam keadaan pandemi covid-19.

Dalam siklus kehidupan saat ini, pandemi covid-19 tak ubahnya seleksi alam yang akan menyingkirkan apa dan siapa saja yang tidak siap beradaptasi dengan beragam perubahan yang terjadi, sekaligus menumbuhkan apa dan siapa saja yang dengan segala daya kreatif, inovatif dan tentunya kesungguhannya siap berubah dan beradaptasi.

Baca Juga :  Diam-diam Terinfeksi Covid 19, Diam-diam Juga Virus Mutasinya Melakukan Reinfeksi!

Jadi jangan heran, jika tahun 2021 ini saya, anda dan kita semua bisa saja tersingkir dan mati atau berubah dan beradaptasi menjadi sosok-sosok covidpreneur yang menolak untuk menyerah pada keadaan dengan terus berusaha, berkreasi sekreatif mungkin, berproduksi seproduktif mungkin untuk menghasilkan karya-karya masterpiece dibidangnya masing-masing. Mau?

Penginapan dan Tempat Wisata Berbasis Alam yang Menawarkan Konsep semi Private di Sumedang | @kaekaha
Penginapan dan Tempat Wisata Berbasis Alam yang Menawarkan Konsep semi Private di Sumedang | @kaekaha

Warna-warni Tren 2021

Di sektor pariwisata, sebagai salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi covid-19, destinasi dan juga pelaku usaha pariwisata yang masih bisa bertahan, sepertinya adalah mereka-mereka yang bisa beradaptasi dengan perilaku berpariwisata baru yang ramah terhadap kebiasaan baru yang mewajibkan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat dan konsepnya kembali ke alam. 

Tidak harus berstatus eksklusif apalagi super eksklusif yang pastinya berbanding lurus dengan harga yang mahal, tapi setidaknya tempat wisata yang menawarkan privasi, sepertinya akan menjadi tren wisata di tahun 2021. 

Baca Juga :  Banjarmasin Kembali Belajar Tatap Muka Minggu Depan, Siap Mengadopsi Strategi Finlandia?

Artinya, destinasi wisata yang sifatnya masal, sepertinya harus mendesain ulang konsepnya, karena selain dilarang sampai batas waktu yang belum ditentukan, konsep ini jelas sangat berbahaya, mengingat potensi menjadi kluster covid-19 sangat besar.

Sebagai contoh, Untuk kafe atau restoran, bisa saja mendesain ulang konsep dan juga layout-nya, agar lebih fresh dan jarak antar meja bisa disesuaikan dengan protokol kesehatan yang tentunya juga memberi efek private kepada pengunjung. Syukur-syukur, bisa membangun destinasi  dilokasi baru yang jauh dari hiruk pikuk keramaian dengan didukung oleh spot-spot alam instagrammable.


Hampir mirip dengan tren untuk pariwisata, tren 2021 untuk dunia hiburan yang sifatnya lebih private sepertinya menjadi ujung tombak penyedia hiburan untuk meraup pundi-pundi rupiah. 

Nonton konser musik, nonton film, nonton bola dan lain-lainnya yang dalam keadaan normal bisa dilakukan beramai-ramai tempat-tempat khusus, maka sekarang mau tidak mau harus dikemas lebih private. 

Sekarang, nontonnya dari rumah masing-masing menggunakan aplikasi di perangkat smartphone atau personal computer. ini juga yang menjadi tren pertunjukan di tahun 2021. Sudah siap?

Masker Kain Hannie Hananto | Indonesia Fashion Chamber
Masker Kain Hannie Hananto | Indonesia Fashion Chamber

Untuk dunia fashion, setali tiga uang! Tren 2021 sepertinya juga tidak jauh-jauh dari merespon adaptasi terhadap kebiasaan baru agar tetap sehat dan selamat dari pandemi covid-19. 

Jika sebelumnya, masker dianggap sebatas "aksesoris" dan cenderung kurang mendapat sentuhan estetika, baik dari segi desain, corak, warna maupun rasabahan-nya yang sudah pasti mengutamakan standar yang belaku, maka untuk tren 2021 bisa jadi masker bukan lagi sekedar aksesoris yang kesannya asal bisa dipakai untuk menutup area mulut dan hidung saja, tapi menjadi bagian estetis pakaian kita sehari.

Selain itu, pakaian modis dengan kecenderungan desain yang simple, sedikit tertutup, sedikit oversize atau loggar dengan bahan yang lembut dan dingin juga akan menjadi pilihan tren 2021 bagi masyarakat beriklim tropis seperti di Indonesia.  

Aktifitas Mengkliping Koran | @kaekaha
Aktifitas Mengkliping Koran | @kaekaha

Pada masa pandemi, dunia hobi memunculkan beberapa tren yang sepertinya masih akan berlanjut, seperti berkebun dan berolahraga yang sifatnya memang cenderung private, tidak harus berkumpul dengan banyak orang.

Khusus bersepeda dan berkebun, dalam perjalanannya juga melahirkan beragam fenomena luarbiasa, seperti melejitnya harga sepeda, gairah bersepeda masyarakat yang meningkat pesat yang ternyata juga dibarengai dengan angka kejahatan terhadap pesepeda yang berbanding lurus. Sedangkan dari dunai berkebun juga tidak kalah heboh, yaitu munculnya tren tanaman-tanaman berharga super mahal berlabel janda bolong.

Selain hobi bersepeda dan berkebun, ragam hobi lain yang sebenarnya berpotensi untuk menjadi tren di 2021 adalah hobi olahraga kebugaran, memasak dan beragam hobi koleksi, terutama koleksi tematik covid-19, seperti kliping berita covid-19 dari koran yang sekarang semakin langka dan susah dicari atau bahkan koleksi masker dan beragam aksesoris portable pelengkap perlindungan diri dari covid-19 lainnya. Suatu saat nanti barang-barang itu jadi memorabilia yang mahal harganya!    

Soto Nusantara, Salah Satu Kuliner Berkuah Sarat Bumbu Rempah | @reddoorz.com
Soto Nusantara, Salah Satu Kuliner Berkuah Sarat Bumbu Rempah | @reddoorz.com

Khusus untuk kuliner, Indonesia merupakan surganya kuliner berbahan baku bumbu rempah-rempah dan juga rimpang empon-empon yang berkhasiat. Bahkan jika dikonsumsi dengan takaran atau dosis yang pas dalam kurun waktu tertentu, baik sebagai racikan bumbu apalagi sengaja diolah sebagai ramuan jamu, ragam rempah-rempah dan empon-empon khas nusantara ini bisa berkhasiat menangkal berbagai penyakit, melalui mekanisme penguatan daya imun tubuh. 

Fakta ini tentu sangat aktual, mengingat covid-19 dan kemungkinan juga para-mutannya yang ditengarai "keder" kalau berhadapan dengan tubuh-tubuh sehat yang mempunyai daya imun kuat.

Tren 2021 untuk dunia kuliner, secara umum sepertinya juga tidak akan jauh-jauh dari tema adaptasi sebagai bagian dari upaya merespon kebiasaan baru akibat pandemi covid-19. 

Kebutuhan akan kuliner sehat dengan bahan-bahan alami berkhasiat tentu akan menjadi prioritas masyarakat kita untuk ikut membantu mempertahankan daya tahan imun tubuh.

Ayo, apa saja kuliner daerahmu yang bumbunya sarat rempah dan empon-empon?

Semoga Bermanfaat!
Salam dari kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun