Selain sebagai media pariwisata, bus yang sebenarnya telah di launching pada medio Febuari 2020 lalu (terpaksa masuk garasi karena covid-19), saat Banjarmasin menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional yang juga di hadiri oleh Presiden Jokowi, beserta jajaran menteri dan juga gubernur dan walikota se-Indonesia yang saat itu juga sempat berkeliling  di area komplek halaman Gubernuran, Banjarbaru yang layaknya dikelilingi oleh hutan hujan tropis dengan bus bajajalanan tersebut, juga menjadi media hiburan bagi masyarakat, khususnya anak-anak dengan biaya murah, hanya Rp. 10.000,-/orang.
Baca Juga : Â Kebun Raya Banua, Angin Segar Baru untuk Pelestarian Flora
Sedikit berbeda dengan desain bus pariwisata dengan konsep terbuka lainnya, dimana tidak semua bagian bus dengan kapasitas total penumpang dalam keadaan normal sekitar 25 orang tersebut tanpa dinding, karena ada ruang khusus ber-AC di bagian depan atau di bagian pengemudi yang didalamnya juga menyediakan tempat duduk berkapasitas normal sekitar 6 orang dengan posisi saling berhadap-hadapan tepat dibelakang sopir.Â
Selain, tampil dengan warna dasar kuning dan biru yang ceria, di beberapa bagian bodi bus juga dilengkapi berbagai atribut ikonik pariwisata Kalimantan Selatan dan yang cukup menarik adalah keberadaan semacam cula dibagian depan tepat diatas kaca bus yang bagian bawahnya terhias ukiran khas Dayak-Banjar. Begitu juga di dinding sekitar pintu masuk ruang ber-AC yang berhias motif ukuran Dayak, jelas menunjukan kedekatan dan keindahan budaya dua etnis asli penghuni Pulau Kalimantan tersebut.
Untuk keamanan penumpang, selain pagar besi keliling yang kokoh di sepanjang tepian bodi bus, masing masing kursi penumpang yang juga terbuat dari besi dilengkapi dengan sabuk pengaman, sayangnya kursi tempat duduk penumpang yang terbuat dari lempengan besi dibiarkan telanjang tidak dilengkapi dengan alas duduk representatif yang bisa menambah kenyamanan penumpang saat menikmati sajian tour keliling kota 1000 sungai.Â
Serunya Keliling Kota 1000 Sungai
Untuk sementara, rute bus pariwisata yang baru dioperasikan sejak 5 Oktober 2020 ini memang belum menempuh rute idealnya mengelilingi berbagai situs bersejarah dan juga destinasi wisata Banjarmasin yang tersebar di seluruh pelosok kota. Kedepannya, hal ini pasti akan terus dievaluasi dan juga dikembangkan, termasuk kemungkinan untuk bisa berhenti dan melihat secara langsung berbagai destinasi wisata yang dilewati, syukur-syukur bisa connect dengan wisata susur sungai, alias keliling kota melalui jalur sungai.
Baca Juga  :  Jokowi Tanam Mersawa Tenam sebagai Tanda Kalsel Gerbang Ibu Kota Negara (Baru)            Â
Saat ini dengan ditemani oleh pemandu wisata profesional, rute bus Bajajalanan dimulai dari Taman 0 Kilometer yang lokasinya tepat di depan bekas kantor gubernur lama di Jalan Sudirman yang saat ini juga sedang dibangun salah satu landmark Kota 1000 Sungai. Dari titik awal tersebut kita juga bisa melihat menara pandang salah satu landmark kota 1000 Sungai yang bangunannya begitu eksotis.