Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya"

19 November 2020   00:32 Diperbarui: 21 November 2020   19:55 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana Award 2020 | Kompasiana.com

2020
Kartika Eka H:
"Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas", begitulah ciri khas Eka Kartika menutup setiap cerita dari tulisannya. Kompasianer asal Banjarmasin ini banyak sekali memberikan informasi menarik mengenai budaya dan juga serba serbi kuliner khas Banjar. Selain itu, kalau kamu penasaran banget dengan proses pembuatan kuliner khas Banjar, Kartika Eka selalu siap berbagi resepnya.

Tidak Ingin Seperti Zlatan Ibrahimovic!

Semua penikmat sepakbola diseluruh dunia pasti tahu Zlatan Ibrahimovic, bagaimana prestasi dan pencapaian yang telah didapatkannya sampai saat ini. 

Aksi menawannya mengolah si kulit bundar layaknya seniman lapangan hijau telah menyihir para fans beratnya di seluruh dunia. Tapi sayang, semuanya hanya untuk level pribadi dan paling jauh di level klub. Untuk level negara masih belum! 

Artinya, mereka juga manusia biasa yang tidak sempurna! Mereka tetap mempunyai titik lemah dan titik ketidakberuntungan yang tidak bisa mereka kendalikan.

 Kisah Zlatan Ibrahimovic setali tiga uang dengan megabintang sepakbola dari Argentina Lionel Messi dan juga Cristiano Ronaldo, dua pemain sepakbola paling top abad ini yang juga masih belum bisa memberikan kebanggaan paripurna untuk bangsa dan negaranya.

Dengan status pemilik rekor "hattrick" nominator BEST IN CITIZEN JOURNALISM tiga kali berturut-turut, berarti saya wajib terus mempertanggungjawabkan status saya tersebut di masa mendatang dengan karya-karya yang lebih berkelas dan berkualitas, khas olahan saya! Masak iya, habis masuk nominasi BEST IN CITIZEN JOURNALISM tiga kali berturut-turut kok malah malas nulis apalagi terus menghilang dari panggung Kompasiana...!? Betul? 

Belajar dari Zlatan Ibrahimovic, Lionel Messi dan juga Cristiano Ronaldo, sebagai manusia biasa saya terus berusaha semaksimal mungkin untuk menuliskan karya abadi terbaik bersama Kompasiana.

Dan, meskipun mendapatkan apresiasi kebanggaan paripurna sebagai kompasianer terpilih sesuai dengan passion masing-masing bukanlah tujuan utama, tapi tetap saja "predikat terbaik" akan menjadi cambuk pelecut semangat berliterasi yang ampuh, efektif dan efisen yang pastinya wajib untuk disyukuri.

Berharap tidak seperti nasib Zlatan Ibrahimovic, Lionel Messi ataupun juga Cristiano Ronaldo, semoga hattrick saya masuk nominasi BEST IN CITIZEN JURNALISM berbuah manis dan menjadi kebanggaan semua.

Tentu, khususnya keluarga besar peramu dan penikmat tulisan kategori budaya, humaniora, sosial budaya, wisata, hiburan, puisi dan seputarnya, serta mengangkat kembali semangat berliterasi rekan-rekan Para-KOMBATAN yang layaknya hidup segan mati tak mau...

"Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing!"

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan-rekan kompasianer di seluruh pelosok Indonesia yang telah menominasikan saya kembali di ajang Kompasiana Award 2020 ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun