Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kang Nur: Dunia Tak Selebar Wadai Bakpao

11 November 2020   00:00 Diperbarui: 12 November 2020   09:32 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Nur Menghitung Stok di Gerobak Bakpao Dagangannya | @kaekaha

Bakpao Khasanah Ikhtiar Kang Nur Menjemput Rizki dari-Nya | @kaekaha
Bakpao Khasanah Ikhtiar Kang Nur Menjemput Rizki dari-Nya | @kaekaha

Bakpao Khasanah Pengantar Berkah-Nya

Uniknya, berhijrah bidang usaha ini, menurut Kang Nur termasuk salah satu pilihan tersulit dalam hidupnya. Bagaimana tidak, menjadi penjahit merupakan sebuah passion yang puluhan tehun telah digeluti dengan kebanggaan dan kebahagiaan, tapi harus ditinggalkan! Sedangkan, usaha wadai bakpao, secara teoritis hitungan angkanya sangat menguntungkan, sedangkan dari segi waktunya juga relatif lebih leluasa, karena semua kita yang mengatur. Hanya saja, semua masih memerlukan waktu untuk berproses (belajar). 

Baca Juga: Mengenal Teknik "Babanam", Barbeque Tradisional ala Urang Banjar                        

Alhamdulillah, dengan tekadnya yang kuat dan bulat, Kang Nur tidak perlu waktu terlalu lama untuk bisa menguasai seluk beluk per-bakpao-an, mulai dari takaran adonan yang menggunakan ukuran gayung, teknik mengadon yang menurut Kang Nur memerlukan sentuhan perasaan, ukuran kelembutan adonan, durasi pengukusan, kreasi dan komposisi isian bahkan juga beragam variasi dan diversifikasi produk sebagai bagian untuk mempertahankan eksistensi, karena di Banjarmasin juga banyak wadai bakpao kelas pabrik yang lebih dulu eksis.

Kang Nur Bersiap Mengukus Bakpao | @kaekaha
Kang Nur Bersiap Mengukus Bakpao | @kaekaha

Sambil terus meng-update kemampuannya mengolah bakpao, Kang Nur akhirnya memberikan branding produk bakpao-nya dengan nama Bakpao Khasanah. Untuk urusan nama ini, Kang Nur tergolong cerdas! Urang Banjar yang dikenal sangat relijius termasuk minded dan sensitif pada nama atau istilah yang bersumber dari bahasa Arab, yang biasanya juga dianggap sebagai jaminan kehalalan.

Baca Juga: Nasida Ria dan Pesan "Perdamaian" yang Akan Terus Aktual dan Melegenda

Selain itu, strategi Kang Nur yang lebih memilih berjualan melingkar seperti obat nyamuk bakar, terbukti mujarab untuk menggenjot omzet. Menyisir sekaligus merapatkan pasar dari pinggiran kota yang lepas dari pengamatan pesaing yang semuanya para pemain lama saja, sudah mengaharuskan Kang Nur merekrut 3 (tiga) karyawan baru untuk berjualan bakpao.

Hasilnya, rata-rata produksi perhari mencapai sekitar 400 biji bakpao beraneka isian seperti strawberry, ayam, kacang tanah, keju-susu, cokelat keju susu, pizza , kacang ijo, dan cokelat yang menghabiskan tepung terigu hampir 20 kg.

Bakpao Siap Dijual | @kaekaha
Bakpao Siap Dijual | @kaekaha

Menariknya, usaha bakpao Kang Nur relatif stabil, termasuk saat kawasan regional Kalimantan, termasuk Kalimantan Selatan mengalami krisis ekonomi akibat kegagalan bisnis tambang batubara yang rata-rata menjadi penopang utama perekonomian sebagian besar wilayah di Kalimantan. Begitu juga ketika pandemi covid-19 memaksa pemarintah Kota Banjarmasin memberlakukan PSBB beberapa jilid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun