Demi menebus rasa penasaran dua buah hatinya tersebut, tanpa menunggu lama, abah Burhan menyuruh kedua bocah itu untuk segera membuka segel plastik yang melilit rapi pembungkus sarung.
"Krek...krek!"Â Ketika segel terbuka dan plastik pembungkus juga terbuka, sarung-sarung tersebut serta merta jatuh ke lantai dan dari dalam sarung berhamburan beberapa lembar kertas.
Abah Burhan yang dari tadi hanya memperhatikan aksi kedua anaknya, langsung memungut beberapa lembar kertas yang berhamburan tersebut. Setidaknya ada sekitar delapan lembar kertas yang  berhambur dari dua kemasan sarung yang baru dibuka duo bocah tersebut.
Setelah dirapikan, ternyata  lembaran-lembaran kertas itu adalah  dua brosur sepeda sport, dua kartu nama toko sepeda ternama di Kota Banjarmasin, dua lembar kwitansi berstempel lunas serta dua lembar surat yang sepertinya ditulis tangan langsung oleh pengirimnya untuk Burhan dan Karim.
Surat itu secara garis besar berisi pesan agar kedua bocah tersebut mau menerima hadiah sepeda dari si-pengirim surat sesuai dengan pilihan serta selera masing-masing langsung di toko Sepeda ternama di Kota Banjarmasin yang disebutkan dalam surat.
Uniknya, pada kwitansi pembayaran yang sudah tertera cap stempel tanda lunas dari toko sepeda ternama di Kota Banjarmasin tersebut terdapat kalimat Â
"Telah terima dari doa ribuan pasang sandal, untuk pembayaran sepeda (merk dan model pilih sendiri) bagi para mujahid inspiratif penyusun sandal yang sabar".
Sedangkan di bagian keterangan, terdapat pesan yang isi kalimatnya
"Para mujahid inspiratif penyusun sandal yang sabar, silakan menghubungi Ibu Yanti, di Toko Sepeda Merdeka Banjarmasin, sesuai alamat yang tertera dengan membawa semua berkas-berkas dalam sarung sesegera mungkin. Insha Allah, para mujahid inspiratif penyusun sandal yang sabar akan dilayani sebaik mungkin untuk mendapatkan sepeda-sepeda persembahan dari langit. Semoga Bermanfaat!Â
Â
Semoga, kelak kita semua dipertemukan di surganya Allah SWT". Â