Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sarapan "Katupat Batumis" di Batang Banyu, Menikmati Peradaban Sungai khas Urang Banjar

2 September 2020   14:19 Diperbarui: 4 September 2020   15:52 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katupat Batumis khas Martapura | @kaekaha

Warung makan tradisional Banjar dengan tampilan arsitektur layaknya rumah-rumah kayu sederhana yang berdiri di tepian sungai khas masyarakat Banjar ini mempunyai dua muka.

Yaitu, muka yang menghadap ke jalan raya layaknya rumah di tepi jalan pada umumnya dan muka yang menghadap ke jalur Sungai Martapura, layaknya rumah-rumah Banjar bahari (lama; Bhs Banjar) yang mempunyai teras dan dermaga untuk tambat berbagai kendaraan air, seperti jukung, kelotok dan lainnya.

Penampakan dari arah jalan raya, rumah berbahan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) tua berwarna kehitaman ini tampak tidak terlalu besar, tapi begitu masuk kedalam tempat makan di bagian belakang rumah atau di bagian depan jika masuk melalui akses sungai.

Ruangan semi terbuka yang semua perabotnya juga terbuat dari kayu besi atau kayu ulin dan bisa mengakses langsung view sungai tersebut cukup luas dan sangat leluasa untuk menjadi destinasi sarapan pagi di tepian sungai ala Urang Banjar yang takkan terlupakan.

Suasana ruang makan dengan view sungai Martapura | @kaekaha
Suasana ruang makan dengan view sungai Martapura | @kaekaha
Suasana ruang makan dengan view langsung landsacape sungai Martapura yang tenang berikut aktifitas khas budaya sungai masyarakat Banjar yang ikonik, seperti beragam jukung atau perahu kecil warga yang tengah memancing atau menangkap ikan.

Jukung barenteng para pedagang pasar terapung yang sedang melintas pulang ditarik kelotok, taksi air yang masih sering wira-wiri mengantar penumpang berikut barang-barang bawaanya atau mungkin para petani keramba yang sedang memberi pakan ikan-ikan budidayanya, jelas akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Tidak hanya itu! 

Selain memberikan suasana rumah banjar bahari (jaman dulu) di tepian sungai, Warung Batang Banyu juga menyediakan menu-menu kuliner tradisional Banjar nan jadoel yang relatif susah ditemukan di pasaran karena berbagai sebab.

Salah satunya yang menjadi menu andalan adalah "katupat batumis, kuliner yang secara tradisional umumnya hanya bisa ditemukan pada acara-acara hajatan saja.

Meja Berbentuk jukung/perahu | @kaekaha
Meja Berbentuk jukung/perahu | @kaekaha
Kuliner katupat batumis atau ketupat batumis merupakan salah satu kekayaan kuliner berbahan dasar katupat, berbumbu ragam rempah-rempah khas nusantara dari Kota Martapura, kota santri Serambi Mekkah di Kalimantan Selatan yang juga dikenal sebagai ibu kota Kabupaten Banjar, "the land of diamond".

Sekilas, penampakan katupat batumis mirip dengan lontong sayur yang banyak terdapat di berbagai daerah di nusantara, salah satunya mungkin mirip dengan kuliner tepo jangan khas Madiun-Magetan, Jawa Timur yang umumnya punya citarasa kuah jangan lombok (kuah sayur lombok) gurih dan pedas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun