Semua amalan ibadah dalam Agama Islam termasuk Umrah dan Naik Haji, ada ilmu tuntunannya yang wajib dipelajari agar dimengerti dan dipahami semua umat Islam, agar ibadahnya menjadi mabrur di sisi Allah SWT dan mendapatkan pahala Surga Firdaus.
Khusus untuk ibadah Haji yang tempat, waktu dan ritualnya memerlukan kesiapan fisik prima, karena banyak aktifitasnya harus berjalan kaki sampai puluhan kilometer ditengah cuaca musim panas maupun musin dingin di Saudi Arabia yang sama-sama ekstrem, secara logika pasti mendorong siapapun yang ingin menunaikannya secara total dan optimal untuk mengantisipasinya sejak dini, sejak berniat ingin menunaikan ibadah haji atau jauh-jauh hari sebelum keberangkatan dengan berolahraga secara rutin dan mengkonsumsi asupan bergizi seimbang untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Begitu juga terkait persiapan mental dan spiritualnya. Dengan berniat berhaji muda, biasanya secara otomatis juga memunculkan "greget" untuk mempertebal keimanan dan juga pemahaman keilmuan terkait ibadah haji. Umumnya, masing-masing akan merasa lebih perlu dan lebih intensif lagi belajar agama, berikut aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Â
Biasanya, tidak hanya sebatas panduan haji saja, tapi semua ibadah yang diperintahkan Allah SWT seperti yang dajarkan oleh Rasulullah, Muhammad SAW, termasuk berupaya menjaga diri dari semua perkara yang dilarangNya.
Hikmahnya, "efek samping" niat berhaji sejak dini juga akan menggerakkan kita untuk lebih disiplin lagi dalam menjalani kehidupan, khusunya dalam menjaga kesehatan, kebugaran fisik, mental dan spiritual. Dahsyat bukan!?
Kedua. Tradisi menabung Urang Banjar yang unik dan inspiratif pada masanya!Â
Kebiasaan menabung telah menjadi tradisi turun temurun Urang Banjar sejak dulu. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang sosio kultur masyarakatnya yang sebagian besar lebih memilih berprofesi sebagai pedagang.
Sebagaimana umumnya pedagang yang mempunyai "rumus penghasilan"tidak menentu, maka agar tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus merawat mimpi berhaji, Urang Banjar  biasa dipaksa tradisi, keadaan dan lingkungan untuk disiplin dan konsisten menabung, dengan cara menyisihkan sedikit demi sedikit pendapatan yang didapat setiap harinya.Â
Uniknya, tradisi menabung Urang Banjar sejak jaman dahulu, justeru tidak menggunakan instrumen uang tapi emas (umumnya jenis emas perhiasan). Caranya, uang dari hasil berdagang dikumpulkan dulu, setelah cukup baru dibelikan emas dengan gramatir tertentu.
Instrumen emas inilah yang nantinya disimpan di rumah sampai jangka waktu yang tidak tertentu, sebagai ikhtiar untuk mempersiapkan biaya ibadah haji sejak dini, baik untuk diri sendiri maupun anak-cucu keturunannya.