Kenapa rumah panggungIni !? Inilah yang wajib diketahui masyarakat nusantara!Â
Ada dimensi ekonomi, sosial dan upaya konservasi lingkungan dalam konsep rumah panggung khas masyarakat Banjar.Â
Model rumah panggung khas Banjar dibangun sebagai bentuk adaptasi terhadap alam Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin yang daratannya didominasi oleh perairan darat berupa rawa-rawa dan sungai, karena rata-rata ketinggian daratannya yang hanya 60-80 cm dibawah permukaan laut. Fakta inilah yang kelak menjadi asal muasal lahirnya julukan 'kota 1000 Sungai" bagi kota yang juga menjadi ibu kota Propinsi Kalimantan Selatan ini. Â
Faktanya, bangunan rumah Banjar yang berbentuk panggung tidak hanya berfungsi untuk mengantisipasi pasang surut permukaan air semata, tapi juga berperan dalam menjaga ekosistem rawa-rawa dengan tidak mengurangi luas penampangnya yang juga berfungsi sebagai daerah resapan air di Kota 1000 Sungai, bahkan banyak masyarakat yang memanfaatkan kolong rumah panggung sebagai tempat pembiakan dan juga pembesaran beragam jenis ikan konsumsi seperti Haruan/ Ikan Gabus (Channa striata), Sapat/Sepat (Trichogaster trichopterus), Sapat siam (Trichogaster pectoralis), Tauman (Channa micropeltes), Walut/Belut (Monopterus albus) dll.
Itulah salah satu sebab kenapa, Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas, meskipun rata-rata daratannya berada sekitar 60-80 cm dibawah permukaan air laut dan kebutuhan pembangunan perumahannya bertambah banyak dan luas, tidak pernah terdengar kebanjiran!
Setelah rumah puga dengan segala proses dan latar dimensinya jadi siap huni, barulah "kreatifitas" masing-masing keluarga dalam menghadirkan suasana surga di rumah, khususnya dimensi hablumminallah bisa dirancang dan diaplikasikan lebih efektif dan intensif.
Semoga bermanfaat!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H