Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Kupiah Jangang, Songkok dari Anyaman Akar Tanaman Khas Kalimantan Selatan

9 Juni 2020   10:38 Diperbarui: 9 Juni 2020   10:34 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Idul Fitri 1441 H | @kaekaha

Dari sisi pembuatannya, dari hulu pemilihan dan pengolahan bahan baku sampai finising sebagai muara, semuanya super unik! 

Bahan pembuatan kupiah berupa akar tanaman jangang, di Kalimantan Selatan sendiri sekarang mulai susah didapatkan. Karenanya, untuk keperluan keperluan produksi masal, para perajin kupiah jangang di sentra kerajinan anyaman Desa Margasari, Rantau, Kabupaten Tapin, sekitar 250 km dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, lebih mengandalkan pasokan bahan dari pedalaman hutan Kalimantan Timur dan Purukcahu atau  Muarateweh, Kalimantan Tengah.

kulit lapisan kedua | uin-antasari.ac.id
kulit lapisan kedua | uin-antasari.ac.id

Pengolahan bahan baku akar jangang, dimulai dari mengupas kulit luar sesaat setelah diambil dari hutan. Setelah itu, hasil kupasan ini biasa disebut kulit lapisan kedua dan jika dikupas lagi akan menghasilkan hati jangang. Lapisan ketiga inilah yang mempunyai tekstur paling lembut, lentur dan halus.

Keduanya, baik kulit lapisan kedua maupun hati jangang inilah yang selanjutnya diolah menjadi kupiah. Sedang kupasan kulit terluar yang relatif keras dan tidak elastis tidak bisa dimanfaatkan, jadi biasanya dibuang.

Hanya saja, hasil olahan kupiah dari kulit lapisan kedua dan hati jangang sangat jauh berbeda. Kupiah dari kulit jangang lapisan kedua yang bahannya relatif lebih keras/kaku dan sedikit lebih tebal, umumya akan mempunyai pola dan motif anyaman yang lebih kasar dan sederhana dengan lubang yang relatif besar-besar jika dibandingkan dengan kopiah berbahan hati jangang. 

hati jangang | uin-antasari.ac.id
hati jangang | uin-antasari.ac.id

Pada kupiah berbahan hati jangang yang bahannya jauh lebih  kecil, lembut, lentur dan halus, sehingga bisa dilipat (walaupun tidak direkomendasikan untuk perwatan dan pemeliharaanya, agar lebih tahan lama)  motif anyamannya tampak lebih kompleks, cantik, rapi dan pastinya lebih rumit dengan lubang lebih rapat yang memerlukan konsentrasi dan ketelitian ekstra saat membuatnya, wajar jika kupiah dari bahan jenis ini prosesnya bisa sampai satu bulan untuk pembuatan satu kupiah, jauh lebih lama dan pastinya jauh lebih mahal, bisa mencapai jutaan rupiah.

Warna asli akar jangang adalah gradasi coklat muda sampai tua alias tidak merata, agar terlihat merata, sehingga kupiah akan terlihat lebih rapi dan lebih indah, maka setelah selesai dianyam menjadi kupiah, direndam dulu selama 10-15 menit di air yang sudah dicampuri parutan kayu uwar, salah satu kekayaan hasil hutan Kalimantan lainnya.

Warga Desa Margasari Sedang Membuat Kupiah Jangang | republika.co.id
Warga Desa Margasari Sedang Membuat Kupiah Jangang | republika.co.id

Budaya Kopiah Jangang

Dari beberapa sumber disebutkan jika sejarah kupiah jangang sejak ratusan tahun lalu tidak bisa lepas dari sentra perajinnya di Desa Margasari yang dulunya, konon memang banyak ditumbuhi tanaman jangang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun