"Katanya, tidak bisa makan kalau nasinya lembek!"
3. Cukup Istirahat
Dari artikel berjudul "Umur Kada Babau", Konsep Waktu ala Urang Banjar Inspirasi Berhaji Selagi Muda! Disitu saya bongkar rahasia konsep waktu dalam perspektif budaya Urang Banjar yang secara turun-temurun telah menjadi patron dalam proses ber-muamallah (Hablumminannas maupun Hablumminallah).
Ungkapan "Umur tidak berbau" yang dimaknai sebagai ajal bisa datang sewaktu-waktu, menjadi sugesti Urang Banjar untuk lebih qana’ah, berhati-hati dan berusaha selalu mendahulukan semua niat dan amalan baik.
Dalam konteks ini, cukup istirahat tidak hanya dimaknai sebagai durasi atau kuantitas waktu untuk istirahat saja, tapi juga kualitasnya! Bahkan, sebagai entitas budaya yang dikenal begitu dekat dengan tradisi dan budaya Islam, Urang Banjar terbiasa menjadikan semua aktifitas sehari-harinya sebagai sarana beribadah kepada-Nya, termasuk istirahat!  Â
Maknanya, cukup istirahat tidak hanya akan menjadikan fisiknya saja yang menjadi segar dan bugar, tapi  juga sisi psikis dan juga spiritualnya!
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H