Tidak hanya Iwak Haruan (Channa striata) saja, sungai-rawa  kami merupakan rumah dari beragam ikan air tawar yang tidak hanya lazim dikonsumsi, tapi juga bernilai ekonomi tinggi seperti, Baung (Hemibagrus fortis/Hemibagrus nemurus), Biawan atau Tambakan (Helostoma  temminckii), Jelawat (Leptobarbus hoevenii), Kaluy atau Gurame (Osphronemus  gourami), Kapar atau beloncah (Belontia hasselti), Lais (Kryptopterus dan Ompok), Papuyu atau betik/betok (Anabas testudineus), Puyau atau Nilem (Osteochilus hasselti), Seluang  (Rasbora  argyrotaenia), Sapat atau Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus/Tricogaster leerii), Sapat siam  atau Sepat siam (Trichogaster pectoralis), Tauman atau Toman (Channa micropeltes) dan Walut atau Belut (Monopterus albus).
Baca Juga : Â Sensasi Unik Menikmati "Gangan Katuyung" Khas Banjar, Bikin Ketagihan!
Selain jenis-jenis ikan, sungai-rawa kami juga menjadi habitat beragam jenis keong yang kami sebut haliling atau katuyung yang biasa diolah menjadi kuliner lezat dan juga beragam unggas yang tidak kalah bergizinya untuk asupan makanan sehari-hari, seperti  jenis Itik Alabio (Anas Plathycus Borneo), itik unggul asli Kalimantan berikut produk turunannya berupa telur dan juga aneka burung, salah satunya yang paling favorit adalah belibis (Dendrocygna arcuata).
Dalam artikel saya yang berjudul "Gangan Sulur Bunga Teratai", Olahan Sayur Kaya Nutrisi Khas Kota 1.000 Sungai sedikit banyak, membuka rahasia tradisi gastronomi unik berbahan sayur-sayuran yang tumbuh di sungai atau rawa khas Kalimantan yang selain bergizi tinggi juga liwar nyamannya (enak sekali) diolah menjadi berbagai kuliner rumahan.       Â
Selain gangan atau sayuran dari batang/sulur bunga teratai (Nymphae  pubescens Willd) yang biasa kami sebut sebagai batang  talipuk, kami sampai sekarang juga masih mengkonsumsi olahan dari biji Bunga Lotus, Genjer (Limnocharis  flava), Kalakai atau Sayuran Pakis (Stechnolaena palustris), daun  Supan-supan atau Sejenis Tanaman Puteri malu (Neptunia  oleracea), kangkung dan berbagai tanaman berhabitat air lainnya.
Khusus asupan Karbohidrat, rawa-rawa di kampung kami adalah penghasil beragam komoditas Beras Banjar "premium" kebanggaan Urang Banjar seperti jenis Usang, Unus Mutiara, Siam, Unus Mayang, Ganal, Pandak dll yang mempunyai kekhasan pada bulir padinya yang kecil-kecil dengan tekstur pera plus citarasa yang unik, tentu akan selalu "ngangeni" siapapun yang pernah mencobanya!Â
Ini juga yang menjadi alasan sebagian besar Urang Banjar sampai detik ini, relatif susah untuk pindah kelain hati...eh maksudnya pindah ke jenis beras lain, termasuk selalu membawanya kemanapun mereka madam (bepergian/merantau ; bahasa Banjar). Sebagian lagi yang akhirnya bisa mengkonsumsi jenis beras dari luar, umumnya karena pernah lama madam dan di daerah baru tidak ada beras Banjar, sehingga mau tidak mau mengkonsumsi beras yang ada dan akhirnya terbiasa.
"Kada kawa makan amun nasinya lambik, jar!" Â