Gema takbir di penghujung Ramadan 1441 H kali ini memang tidak selantang kumandangnya  di tahun-tahun sebelumnya, tetap saja kesyahduannya sebagai tanda datangnya hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah, hari raya kemenangan umat Islam di seluruh penjuru dunia dalam penggemblengan kawah candradimuka Ramadhan wajib kita syukuri.
Selama sebulan penuh penggemblengan Ramadhan, umat diwajibkan berpuasa sesuai syariat (baik syarat maupun rukunnya) yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yaitu amal ibadah yang bisa dimaknai sebagai menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri dan segala nafsu serta perbuatan yang bisa membatalkan puasa sejak terbit fajar (adzan Subuh) sampai terbenamnya matahari  (adzan maghrib) disertai dengan niat tulus karena Allah SWT.
Sejatinya, target dari ibadah puasa itu sederhana saja! Jika kita telah terbiasa menahan diri dari semua perkara halal, logika liniernya atau seharusnya, "pasca" Ramadan, juga lebih bisa menahan diri dari semua perkara yang haram! Logis dan simpel kan!?
Karena kitalah pemenangnya! Keberhasilan melewati chalenge Ramadan dengan target logis diatas (setidaknya dengan parameter keumuman), idealnya membentuk pribadi yang kembali berkualitas lahir batin yang pada gilirannya akan menuntun pada naluri kemanusiaan sejati yang memahami fitrah keberagaman secara  lurus serta kecerdasan dalam mengelola semua nafsu yang dianugerahkan Allah SWT.
Baca Juga : Â Beratnya Menanggung Beban Kerinduan!Â
Meskipun pandemi covid-19 telah "menakhlukkan" sebagian dunia kita, tetap  kitalah yang menjadi pemenang hari- hari ini! Apapun kondisinya, kita tetap berlebaran!Â
Mari kita rayakan kemenangan dengan tetap mematuhi protokol pandemi covid-19 yang berlaku, terutama bagi daerah yang memberlakukan PSBB seperti kami di Banjarmasin dan daerah sateltnya Banjarbakula dengan tetap mengingat Allah SWT kapanpun dan dimanapun. Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus...
Lebaran di Kota 1000 Sungai
Sama seperti sebagian besar umat Islam di Indonesia lainnya (maaf saya lebih suka memakai istilah umat Islam, bukan umat muslim ya! Karena menurut saya umat Islam dan umat muslim itu sangat berbeda. Silahkan klik disini untuk membaca kajiannya) di Indonesia lainnya, kami urang Banjar juga merayakan hari raya Idul Fitri pada hari Minggu, 24 Mei 2020.
Karena pemberlakuan PSBB sejak awal Ramadan, lebaran kami tahun ini di Kota 1000 Sungai menjadi sangat jauh berbeda dengan lebaran-lebaran tahun sebelumnya. Bukan saja menjadi sebuah ironi, tapi benar-benar anomali yang menghadirkan fenomena yang serba berbanding terbalik alias tidak umum jika dibandingkan dengan keumuman dan kebiasaan lebaran tahun-tahun sebelumnya.