Mohon melakukan konfirmasi data diri berupa nama lengkap, no telp (lebih dari 1), foto kopi KTP & NPWP dan file foto highres beserta keterangan nama pasar dan lokasi pasar.
Data dikirimkan via email ke harry…@gramedia-majalah.com dan m.nas…@nationalgeographic.co.id”
Antara percaya dan nggak percaya, aku hanya bengong tidak tahu mau ngapain!? Ini bener nggak ya? Begitu pertanyaan dalam hatiku. Jujur, aku sendiri sebenarnya sudah lupa dan sama sekali tidak ingat, kapan mengirimkan berkas-berkas softcopy karya-karya fotoku di lomba ini! Mungkin, selain karena banyak lomba yang aku ikuti, sepertinya lomba ini prosesnya kurasinya lama jadi aku melupakannya.
Daripada bengong, aku memilih keluar mushalla dan menuju ke ruang tunggu bedah di lantai satu, berjaga kalau ada perkembangan terbaru terkait proses operasi istriku.
Baru sampai di depan apotik, kali ini dering panggilan smartphone-ku yang berbunyi. Di layar muncul nomor telepon baru dengan kode area dari Jakarta (021). Diseberang, seseorang memperkenalkan diri dari majalah National Geographic Indonesia dan bermaksud mengkonfirmasi berita via WA dan email yang telah lebih dulu dikirimkan kepadaku.
Benar saja, semuanya semakin jelas, setelah email dari official majalah National Geographic Indonesia yang memuat link pengumuman pemenang dari situs resmi Lomba Foto Pasar Tradisional tingkat nasional, hasil kerjasama beberapa bank swasta nasional dengan situs fotokita milik majalah National Geographic Indonesia itu kubuka.
Masha Allah! Hatiku semakin berbunga-bunga ketika membuka link pengumuman pemenang. Disitu terpampang dengan jelas foto hasil karyaku yang bertema kearifan lokal masyarakat Banjar berupa “akad jual beli di pasar terapung Lok Baintan” posisinya paling atas dengan predikat sebagai pemenang pertama.
Ajaibnya, untuk pemenang pertama, saya mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 20 juta, sama persis dengan kebutuhan biaya operasi cesar istriku. Serunya lagi, foto karyaku berikut foto pemenang lainnya juga akan dimuat dalam segmen khusus di majalah National Geographic Indonesia.
Woooow…siapa yang tidak senang dan bangga, karya foto dimuat majalah sekelas National Geographic Indonesia?
Alhamdulillah! Aku langsung sujud syukur saat itu juga, di depan apotik! Karuan saja, ulahku menjadi tontonan puluhan pasang mata yang kebetulan antri di apotik. Aku tidak peduli, di kepalaku hanya ada satu keinginan, secepatnya bersujud mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sang Khaliq yang telah mengabulkan doa dan permintaanku saat shalat Maghrib tadi!