Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati hari ini, 20 Mei menambah daftar panjang hari-hari bersejarah nasional dan juga peringatan hari raya keagamaan yang berbarengan dengan pelaksanaan ibadah bulan puasa ramadan 1441 H di tengah-tengah berbagai bentuk kedaruratan akibat pandemi covid-19.
Sejarah berdirinya perhimpunan kebangsaan modern pertama Boedi Oetomo, pada 20 Mei 1908 menjadi dasar pemerintahan Presiden Soekarno-Hatta menetapkan hari ini sebagai hari kebangkitan nasional, karena tujuan mulianya terkait masa depan kebangsaan juga lompatan-lompatan pemikiran dahsyat dimasanya terkait  agen-agen perubahan (agent of changes) untuk mempelopori pembangunan kebangsaan, dianggap memberi pengaruh besar terhadap kesadaran berbangsa sekaligus simbol pemersatu bangsa.
Hari Kebangunan Nasional (versi awal Harkitnas) diperingati pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau empat puluh tahun berikutnya.
Relevansi Harkitnas 2020
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-112 pada tahun 2020 kali ini, momentumnya tidak kalah "seru" dengan momentum pendiriannya oleh beberapa elemen mahasiswa dari beberapa perguruan seperti sekolah pertanian (landbouw school) dan kehewanan (veeartsnij school) di Bogor, sekolah pamongpraja (OSVIA) di Magelang dan Probolinggo, juga sekolah menengah petang (hogere burger school) di Surabaya,  serta sekolah pendidikan guru bumiputera (normaalschool) di Bandung, Yogyakarta, dan Probolinggo.
Saat pembentukannya, puluhan pemuda yang berkumpul di sekolah kedokteran STOVIA itu mempunyai kesadaran yang sama akan perlunya persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan berdirinya sebuah bangsa yang besar dan kuat. Sekarang, isu sentralnya tetap sama perlunya persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa, hanya peruntukannya saja yang beda! Â
Bedanya, persatuan dan kesatuan segenap elemen bangsa saat ini mutlak diperlukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan krusial kebangsaan yang  sampai hari ini masih belum bisa terselesikan, seperti berbagai ancaman disitegrasi bangsa, masih suburnya mental dan budaya korup, pemerataan pembangunan di segala bidang dan yang paling aktual adalah invasi pandemi covid-19 yang tidak hanya mengancam keselamatan jiwa semata, tapi juga berpotensi menyeret stabilitas perekonomian ke jurang resesi mengerikan.
Terus Sebarkan Optimisme!
Saat ini, semua negara didunia dihadapkan pada dua masalah krusial yang sama, yaitu penyebaran pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda mereda dan ancaman stabilitas perekonomian yang menurut beberapa pengamat sedang  diambang resesi akibat ikut terseret arus pandemi Covid-19.
Merespon dampak invasif Covid 19, beragam kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 ditetapkan oleh berbagai negara di dunia, dari lockdown wilayah, PSBB sampai berbagai bentuk kedaruratan lainnya. Semuanya mau tidak mau, suka tidak suka, bisa tidak bisa memang kontra produktif terhadap ketahanan stabilitas perekonomian masing-masing negara.Â
Artinya, jika invasi Covid 19 ke seluruh dunia terus berlarut-larut dan tindak kunjung berhenti, maka akan menyebabkan ketidakpastian yang berkepanjangan di semua lini kehidupan. Situasi ini, dikhawatirkan akan memperparah tingkat kerusakan ekonomi global yang pastinya akan menyeret dunia pada resesi ekonomi global yang benar-benar dahsyat. Woow! Apa yang harus kita lakukan?
Biarkan pemerintah bekerja semaksimal mungkin, menyelesaikan semua agendanya! Dengan spirit kebangkitan nasional dan ghirah bulan ramadan yang sebentar lagi akan mengantar kita ke gerbang kemenangan, mari kita maksimalkan tugas kita untuk terus menggaungkan, menyebarkan, juga menggelorakan semangat dan optimisme kepada seluruh elemen bangsa ini! !
Khusus untuk pandemi Covid-19, kita semua harus yakin bahwa Sang Khaliq menurunkannya memang untuk mengembalikan kita semua kepada fitrah, kembali menata hidup dan kehidupan yang lebih baik lagi. Terpenting, jangan lupa untuk terus mengikuti ketentuan protokoler covid-19 yang telah ditentukan oleh pemerintah dan tetap terus berbagai kabar baik untuk dunia. Tetap semangat dan terus sebarkan optimisme!
Oya, jangan lupa bersiap-siap ya, karena lebaran sebentar lagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H