Surga boleh menjadi harapan terbesar kita hidup di dunia, sedangkan menggapai surga adalah sebuah lelaku atau proses, begitu juga baiti jannati! Baiti jannati merupakan sarana lelaku kita untuk menggapai jannah atau surga yang sebenarnya. Saat ini, membangun dan memiliki baiti Jannati boleh menjadi cita-cita kita, sedangkan menggapai atau mewujudkan baiti jannati merupakan sebuah proses. Jadi jangan berkecil hati!
Dimana-mana, yang namanya proses itu pasti bertahap, artinya untuk memulai membangun baiti jannati, tidak usah berpikir yang berat-berat dan jauh dari kemampuan kita! Mulai saja dari sekarang, dengan mengucap  Bismillah dan langsung dilanjut dengan action, apa saja yang saat ini bisa dilakukan!Â
Kalau sekarang, di penghujung ramadan ini baru bisa bersih-bersih rumah dari sampah dan lumut yang menempel di dinding depan dan kamar mandi, ya lakukan saja itu segera, sebelum datang sibuk untuk urusan yang lain. Terpenting, niat untuk membangun baiti jannati tidak berhenti setelah rumah bersih dari sampah dan lumut yang menempel di dinding kepan dan kamar mandi saja. Inilah spirit kaizen! Spirit bertumbuh dan berkelanjutan untuk membangun dan memiliki baiti jannati, jalan kita meraih jannah yang sebenarnya.
Yuk mulai bersih-bersih!
Momentum Membangun Baiti Jannati
Gayung bersambut!Â
Bulan Ramadhan edisi tahun 2020 atau tahun 1441 H yang dimulai sejak tanggal 24 April 2020, berbarengan dengan invasi pandemis covid-19 ke seluruh dunia. Berbagai bentuk kedaruratan untuk memutus penyebarannya, mewajibkan kita semua lebih banyak beraktifitas dari rumah. Kerja dari rumah, belajar dari rumah bahkan semua ritual ibadahpun sekarang juga dikerjakan dari rumah!
Momentum pendemi covid-19 yang berbarengan dengan datangnya bulan suci ramadan, pasti sudah diatur oleh Sang Khaliq jauh-jauh hari sebelumnya. Momentum ini, sepertinya memang dimaksudkan agar kita lebih banyak mengenali kembali "konstruksi bangunan rumah kita" yang sebelumnya mungkin sering kita abaikan atau bahkan kita lupakan, padahal  saat ini menjadi satu-satunya tempat yang relatif paling aman untuk beraktivitas. Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika tanpa kita sadari ternyata konstruksi rumah kita sudah keropos, miring dan sangat tidak layak huni!?
Sekarang, rumah kembali menjadi pusat semua anggota keluarga beraktifitas, dengan begitu setidaknya akan lebih banyak interaksi yang akan terjadi didalamnya. Dengan banyaknya aktifitas dan interaksi di dalam rumah, otomatis dengan sendirinya akan mengaktifkan kembali sekaligus memperkuat koneksitas sinyal emosional diantara masing-masing anggota keluarga, yang pada gilirannya akan merangsang motivasi untuk berkomunikasi secara lebih intensif.Â
Ini bagus! adanya komunikasi intensif tentu akan memicu sharing banyak hal yang sudah pasti akan merangsang munculnya ide-ide kreatif, terutama ide-ide terkait upaya untuk terus memperbaiki level kenyamanan saat beraktifitas dirumah. Jika level kenyamanan beraktifitas dirumah ini didasari oleh atribut-atribut yang berasal dari tuntunan Rasulullah SAW, maka dengan sendirinya level kenyamanan beraktifitas di rumah tadi akan membangun  bangunan yang kita sebut sebagai baiti jannati.
Hebatnya, Sang Khaliq telah mempersiapkan sekaligus menyempurnakan  momentum terbaiknya di penghujung ramadan ini. Tanpa kita sadari, kita dibawa untuk menaikkan level konstruksi baiti jannati yang kita miliki saat ini. Kita diajak bersih-bersih diri, hati dan lingkungan secara bersamaan melalui zakat fitrah, zakat maal dan kerja bakti bersih-bersih rumah serta lingkungan sekitar.  Sudah bersih-bersihnya?
Luar biasanya lagi, saat ini Sang Khaliq juga memberikan pelajaran berharga terkait status rumah kita!Â