Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik 2020: Silaturahmi, Salaman, dan Sungkem Semuanya Online!

16 Mei 2020   16:11 Diperbarui: 16 Mei 2020   16:11 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahmi offline | cipasera.com

2. Bangun Suasana Terhangat/Terbaik

Membangun suasana yang hangat ini menjadi sangat dibutuhkan sebagai bentuk penghormatan kita kepada para tetuha (semua yang dituakan) di kampung halaman, terutama orang tua. Wajib bagi kita memberikan yang terbaik untuk para tetuha, terlebih orang tua.  

Untuk  kesiapan kedua belah pihak membangun suasana terhangat, ada baiknya komunikasi intensif terus dijaga, terlebih  sebelum agenda mudik online berlangsung, selain agar sama-sama siap memberikan penawar kerinduan terbaik, adanya pembicaraan diawal termasuk kesepakatan pemilihan waktu (hari, tanggal dan jamnya) tentu bisa menjadi media silaturahmi untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan masing-masing dalam  genda mudik online tersebut.

Misalkan, kita tetap ingin ikut keliling kampung atau ikut nyekar ke makam para leluhur dalam mudik online, artinya pihak keluarga di kampung halaman juga memerlukan beberapa perangkat pendukung agar semua aktivitas mudik online semuanya tercover, mungkin tripod biar yang memegang smartphone tidak merasa pegal-pegal, mungkin juga power bank tambahan agar smartphone bisa tetap hidup meskipun online dalam jangka waktu yang lama dan lain-lainnya.

Sedangkan kita sendiri, sepertinya juga perlu mempersiapkan penampilan (fisik dan psikhis),  tempat, juga peralatan pembantu seperti ballpoint, kertas, gadget pendamping, mungkin makanan kecil plus minuman. Ada lagi?

3. Media Berbagi

Masyarakat Indonesia tentu masih belum lupa dengan video viral Mbah Minto, seorang nenek asal Klaten, Jawa Tengah yang melarang anaknya mudik sekaligus mempopulerkan kalimat berbahasa Jawa yang kini juga viral di berbagai platform media sosial, "Rasah muleh le, penting duwite mulih!"

Kalimat yang secara umum bisa dimaknai sebagai "nggak usah pulang nak, yang penting uangnya pulang!" ini tentu sangat relevan dengan agenda mudik online di akhir ramadan ini!

Maksudnya, meskipun pandemi covid-19 memaksa kita harus efektif dan efisien, termasuk memaksa tidak bisa pulang kampung, ada baiknya kita tetap mempersiapkan agenda berbagi saat mudik online, terutama kepada orang tua. Syukur-syukur, jika ada anggaran untuk anak yatim dan orang tidak mampu di kampung plus anak-anak kemenakan. Nilainya tidak perlu besar, asal ikhlas dan pantas.

Meskipun tidak ada yang meminta, tentu "nilai" mudik online kita akan lebih sempurna di hadapan Sang Khalik juga orang-orang terkasih, jika kita juga memasukkan  aktifitas  berbagi ini dalam agenda mudik online. Apalagi teknologi daring saat ini, sangat mendukung aktivitas berbagai ini. Ikuti saja saran Mbah Minto! Wallahu A’lamu bis Shawab. 

Semoga berkah dan bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun