Kalau hatimu kuat, perut ikutan kuat
Itulah pesan paling penting, kuat dan mendalam, sekaligus inti dari keseluruhan tema iklan ramadan dari produk susu DANCOW FortiGro berjudul "Cerita Puasa Raya" yang saya tangkap, sekaligus membuat saya tertarik untuk menuliskannya disini.
Kronika Cerita
Kisah inspiratif ini berawal dari sebuah dialog antara seorang ibu muda dengan putrinya, Raya di sebuah dapur sederhana yang menyatu dengan ruang makan keluarga sesaat sebelum makan sahur.
Raya, si-anak yang sepertinya baru belajar berpuasa, mengeluh tentang sahabatnya di sekolah, Mei yang tidak berpuasa dan secara tidak sengaja dilihatnya memakan bekal yang dibawanya dari rumah dengan sembunyi-sembunyi. Drama kecil yang terjadi sehari sebelumnya di kelas tersebut, membuat Raya "patah hati", malas untuk berpuasa.
Dari sinilah, momen yang menentukan kualitas cerita inspiratif dan mendidik dari fragmen iklan ini dimulai dan dibangun begitu apik dan cerdas!
Demi melihat ekspresi Raya yang terlihat "galau" untuk memulai berpuasa lagi, si ibu dengan cerdas dan tenang langsung memberi clue bijaksana yang sebenarnya umum dan biasa saja, "kalau nggak kuat boleh buka kok !" Balas si ibu kepada Raya.
Luar biasanya, ternyata clue "sederhana" ini memberi efek psikologis yang sangat signifikan kepada Raya. Mungkin, karena sebelumnya memang belum dipahami dan dimengerti Raya, sontak saja, informasi baru yang "melegakan" layaknya angin surga ini membuat Raya tumbuh lagi gairahnya.
Seperti tidak mau melewatkan momentum, tanpa menunggu lama si ibu langsung mendekati Raya dan dengan kelembutan dan kasih sayangnya langsung memberikan clue lanjutan yang akhirnya benar-benar bisa mengembalikan sekaligus memantapkan semangat Raya untuk kembali memulai puasa dengan cara yang menyenangkan,
"Tapi Raya tahu nggak? Kalau Hatimu kuat, perut ikutan kuat!"
Scene sesi pertama iklan dengan setting di dapur waktu sahur yang ditandai dengan teriakan-teriakan "sahur...sahur" yang terdengar sayup-sayup tersebut diakhiri dengan pesan utama dari iklan ini, yaitu adegan Raya meminum susu!
Media Soft Selling Efektif
Produk iklan, apapun bentuk dan medianya pada dasarnya dibuat untuk menuntun target pasarnya (penonton/pendengar/pembaca) untuk mau membeli, menikmati dan membeli kembali obyek yang dipromosikan.
Khusus untuk iklan televisi dan sekarang juga terafiliasi ke media daring, sebagai media iklan yang paling dinamis, dari waktu ke waktu kreatifitas kontennya terus berkembang. Bahkan dalam perkembangannya, konsumen juga bisa menilai sejauh mana brand image dari barang yang dijual berdasarkan tingkat keseriusan dari produsennya dalam membuat iklan yang menarik dan berkualitas, yang ukurannya tentu juga sangat subyektif! Salah satu contohnya ya iklan susu diatas!
Meskipun intinya menjual produk susu, tidak serta merta isinya melulu promosi garing tentang kandungan dan formula sempurna dari susu yang mau dijual, tapi juga berisi beragam aspek, termasuk edukasi yang unik, menarik dan tentunya bermanfaat yang membuat konsumen mau menikmati sajian informatif dari iklan sampai selesai.
Harapannya, selain memberi manfaat sampingan berupa edukasi dengan tematik tertentu sebagai tema, pesan utama dari iklan berupa produk susu yang berkualitas terekam dengan baik oleh konsumen, sehingga membantu konsumen mengambil keputusan untuk membeli susu yang diiklankan tersebut. Metode seperti ini biasa dikenal sebagai strategi menjual dengan cara soft selling.
Memulai Dari Hati
Pesan edukatif dari iklan yang terdiri dari dua sesi dengan setting berbeda, yaitu di dapur dan di sekolah Raya berdurasi hampir 2 (dua) menit ini, sesuai temanya sebagai iklan untuk mengisi slot di bulan ramadan sudah pasti berisi "pendidikan" agama Islam yang disajikan dangan cara yang sederhana dalam bentuk dialog antara ibu dan anak.
Selain tema toleransi, pesan paling kuat dari iklan ini adalah quote Kalau Hatimu kuat, perut ikutan kuat! yang sepertinya bersumber dari hadis nabi yang berbunyi,
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Menariknya, si-ibu yang pastinya memahami benar sejauh mana daya nalar logika putrinya, bisa memilihkan diksi terbaik, ringkas dan sederhana yang mudah dipahami oleh Raya, dan hasilnya!? Tidak hanya mengembalikan semangat dan gairah Raya untuk berpuasa lagi, tapi juga berhasil "mendidik" Raya dengan hukum-hukum dasar syariah berpuasa dengan cara yang sangat mudah dimengerti dan dipahami.
Semoga kedepannya, semakin banyak lagi iklan-iklan kreatif dengan konten-konten yang lebih bermanfaat dan berdayaguna, bagi kemaslahatan umat.
Satu lagi!
Setiap bertemu iklan susu DANCOW FortiGro ini, saya selalu auto ingat dengan syair nasyid gubahan Aa Gym yang juga pernah dipopulerkan oleh grup nasyid Snada berjudul Jagalah Hati yang sempat populer di awal-awal tahun 2000-an, berikut liriknya :
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya ilahiBila hati kian bersih, berfikir pun selalu jernih
Semangat hidupkan gigih, prestasi mudah di raih
Tapi bila hati busuk, pikiran jahat merasuk
Aqhlak kian terpuruk, dia jadi mahluk terkutuk
Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejati
Tapi bila hati keruh, batin pun selalu gemuruh
Serasa diburu musuh, dengan Allah kian jauh
Bila hati kian lapang, hidup susah tetap senang
Walau sulit menghadang, di hadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit, segalanya jadi rumit
Seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit
Bila hati kian benci, tutur kata penuh caci
Perilaku tak terpuji, bisa jadi mahluk keji
Namun…
Semoga Bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H