Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covidpreneur, Aktualisasi Spirit dan Mental Entrepreneurship di Masa Pandemi

24 Juni 2020   10:04 Diperbarui: 24 Juni 2020   10:08 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Bakwan Corona | kompas.com

Inspirasi Sir Isaac Newton

Nama Isaac Newton tentu tidak asing, selain mempelajari beberapa teori penemuan ilmiahnya saat duduk di bangku sekolah, sejarah penemuan teori gravitasinya yang unik seperti melekat begitu saja di kepala!

Bahkan, Apple Inc. raksasa teknologi dan multimedia sempat mengabadikannya pada logo perusahaan, meskipun sekarang telah bertransformasi dalam bentuk dan filosofi yang sedikit berbeda!

Konon, logo awal Apple Inc.  terinspirasi kisah legendaris penemuan Hukum Gravitasi Universal Newton, ketika buah pohon apel di sekitar rumah Isaac Newton di Woolsthorpe Manor,  Lincolnshire, Inggris berjatuhan dan mengenai kepala Isaac Newton.

Menariknya, moment bersejarah tersebut terjadi saat Isaac Newton, menjalani masa karantina di rumahnya, di kampungnya yang sunyi , setelah kampusnya Trinity College, Cambridge, juga semua sekolah dan kantor  ditutup pemerintah akibat wabah pes atau The Great Plague yang meluluh lantakkan Inggris Raya pada tahun 1665-1666.

Pohon Apel dan Rumah Newton | nationaltrust.org.uk
Pohon Apel dan Rumah Newton | nationaltrust.org.uk

Artikel  Isaac Newton's Year of Wonders 1665-1667 terbitan  Inggris menyebutkan, masa karantina tersebut merupakan masa emas Isaac Newton. Bukannya stres atau frustasi, kesunyian khas kampungnya yang berbanding terbalik dengan lingkungan kampusnya di tengah Kota London, justeru menjadikan aktifitas, kreativitas dan produktifitas "keilmuan" Isaac Newton berkembang pesat. Inspiratif ya!?

Terkait karya-karya masterpiece yang lahir dalam keterbatasan, Isaac Newton ternyata bukanlah satu-satunya, karena sejarah juga mencatat nama-nama besar seperti  William Shakespeare,  Victor Hugo, Simone de Beauvoir, Edvard Munch  dll. Terbaru, fenomena kolaborasi Oreo-Supreme juga wajib dicatat ya! 

Maknanya sangat aktual! Semua orang tetap mempunyai kesempatan untuk bisa menelurkan karya masterpiece di bidangnya masing-masing, termasuk disaat terhimpit oleh berbagai keterbatasan sekalipun.

i7u-20200424-144906-lg-1000-5ed5a171097f3616db00f2c3.jpg
i7u-20200424-144906-lg-1000-5ed5a171097f3616db00f2c3.jpg
Rumah Makan di Banjarmasin Tutup karena Pandemi Covid-19 | @kaekaha

Covid-19 dan Ancaman Resesi Ekonomi Dunia

Saat ini, semua negara didunia memang dihadapkan pada dua masalah krusial yang sama, yaitu pandemi Covid-19 dan ancaman stabilitas perekonomian dunia yang diambang resesi akibat terseret arus pandemi Covid-19. 

Merespon dampak pandemi Covid-19, beragam kebijakan ditetapkan oleh berbagai daerah juga negara di dunia untuk memutus mata rantai penyebarannya dari lockdown wilayah, PSBB  dan berbagai bentuk kedaruratan lainnya. 

Sayangnya, semuanya justeru menyebabkan ketidakpastian yang  kontra produktif terhadap ketahanan stabilitas perekonomian dan jika tidak ada terobosan berarti bisa dipastikan akan memperparah kerusakan ekonomi dan bisa saja merembet ke sektor lain yang pastinya juga akan menyeret dunia pada resesi ekonomi global super dahsyat. Woow!

Terbaru, tidak mau berlama-lama terjebak dalam ketidakpastian, sekaligus jalan tengah agar Indonesia tetap bisa survive di tengah pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia akhirnya memilih kebijakan strategis memberlakukan protokoler "new normal" yang secara sederhana bisa kita maknai sebagai protokoler hidup normal ditengah ketidaknormalan atau hidup tetap aktif, kreatif dan produktif ditengah pandemi covid-19.

Covid-19 Mengelilingi Indonesia | vidio.com
Covid-19 Mengelilingi Indonesia | vidio.com

Covidpreneur! 

Setidaknya ada dua paradigma strategis yang diperlukan Indonesia, sebagai bentuk konsolidasi untuk mensukseskan pemberlakuan  protokoler new normal dengan harapan penyebaran covid-19 serta stabilitas perekonomian sama-sama terkendali, yaitu kebijakan strategis yang tepat dan akurat serta rakyat yang kooperatif dan kreatif.

Jika pemerintah berikut  semua elemen pemangku kebijakan telah menetapkan rumusan berbagai kebijakannya, termasuk salah satunya protokoler new normal  ekuivalen sebagai kebijakan strategis yang tepat dan akurat, maka rakyat wajib kooperatif, mendukungnya secara aktif dengan tetap taat mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan, seperti

  1.     Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
  2.     Selalu memakai masker saat diluar rumah
  3.     Selalu mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer
  4.     Menjaga jarak di area publik dan menghindari kerumunan
  5.     Lebih banyak beraktifitas dari rumah/keluar rumah jika memang sangat penting saja.


Kreasi Helm Corona | detik.net.id
Kreasi Helm Corona | detik.net.id

Sekedar kooperatif, jelas tidak bisa menjamin berputarnya roda kehidupan ditengah ketidakpastian! Untuk mempersempit sekaligus mengendalikan elemen ketidakpastian, dibutuhkan spirit juga mental yang tangguh untuk bisa bertahan dan beradaptasi pada tatanan dunia baru atau era new normal.

Tangguhnya spirit dan mental entrepreneur yang telah dicontohkan oleh Isaac Newton dkk diatas telah teruji dalam sejarah dan tetap akan aktual menembus semua model dan jenis tantangan zaman, tidak hanya bisa  beradaptasi untuk sekedar bisa hidup saja, tapi juga tetap aktif, kreatif dan produktif ditengah keterbatasan, termasuk dimasa pandemi covid-19 saat ini. Menyesuaikan momentumnya, maka label entrepreneur-nya menjadi covidpreneur! 

Secara definitif covidpreneur bisa dimaknai sebagai semangat berkreatifitas dan berinovasi secara berkesinambungan yang fokus kepada solusi layaknya para entrepreneur yang terus berusaha menemukan bahkan menciptakan peluang usaha atau bisa juga dimaknai sebagai seni untuk mendapatkan peluang terbaik, juga pemecahan masalah seholistik mungkin sebagai upaya untuk beradaptasi dengan situasi pandemi covid-19, mirip seperti aksi Isaac Newton juga proyek kolaboratif fenomenal Oreo-Supreme yang tetap aktif, kreatif dan produktif untuk menghasilkan karya masterpiece ditengah keterbatasan. Sangat Aktual bukan!?

Kreasi Bakwan Corona | kompas.com
Kreasi Bakwan Corona | kompas.com

Ini Buktinya!

Pandemi covid-19 merupakan badai dahsyat kedua yang menghantam usaha saya, setelah sebelumnya, dimulai sejak medio 2014 sampai saat ini, bisnis batubara yang dikenal sebagai penggerak utama perekonomian regional Kalimantan (Selatan) luluh lantak karena berbagai sebab.

Meredupnya bisnis pertambangan batubara yang diikuti penurunan daya beli masyarakat membawa efek domino dahsyat yang tidak sederhana bagi perekonomian regional Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan.

Semua lini usaha, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis batubara, sebagian besar gulung tikar termasuk usaha toko kelontong dan kerajinan tangan yang eksis sejak beberapa tahun sebelumnya, tiba-tiba kondisinya hidup segan mati tak mau!

Keduanya, meskipun tidak sampai tutup total, tapi kinerjanya menurun tajam. Tidak ingin mati konyol, walaupun sebenarnya agak terlambat, saat itu juga semua potensi yang saya miliki saya bongkar satu persatu, setelah itu dipetakan dengan model analisa SWOT sederhana untuk mendapatkan potensi yang bisa diberdayakan lebih lanjut sebagai solusi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan internal usaha dan keluarga saya. Syukur-syukur menginspirasi orang lain...

Alhamdulillah, beberapa usaha dari nol seperti, laundry dan outlet wadai (kue) khas Banjar dengan segala kreasi strateginya berhasil menjadi solusi, bahkan sampai sekarang tetap bisa diandalkan untuk ikut menjaga stabilitas sistem keuangan internal keluarga saya, dimasa pandemi covid-19.  Memang, spirit dan mental entrepreneur (covidpreneur) jawabannya!   

Batik Corona Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com
Batik Corona Kampung Kriyan Cirebon | AyoBandung.com

Berikut, breakdown intrepretasi terhadap aktualisasi spirit dan mental covidpreneur seperti dicontohkan oleh Isaac Newton dkk yang saya padukan dengan pengalaman saya beradaptasi dengan badai keterbatasan akibat krisis ekonomi regional yang sampai saat ini sejatinya juga masih meninggalkan jejak masalah di Kalimantan Selatan, yaitu

1. (Berusaha Tetap) Aktif

(Berusaha tetap) aktif yang dimaksudkan adalah kesadaran memaksimalkan semua potensi yang dimiliki untuk menemukan, bahkan menciptakan peluang terbaik sebagai solusi dari semua masalah yang dihadapi, dalam konteks saat ini tentunya agar tetap sehat tidak terpapar covid-19 dan tetap bisa menjaga stabilitas ekonomi keluarga di masa sulit pandemi covid-19. Ini caranya!

  1. Aktif Berdoa
    Sebagai makhluk Tuhan, kita wajib aktif berkomunikasi dengan-Nya dalam keadaan apapun! Terus menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya plus jangan lupa terus berdoa untuk meminta pertolongan-Nya  ! Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Bersandar kepada-Nya, akan menuntun kita pada energi positif untuk tetap tenang, iklas dan sabar.
  2. Aktif Berpikir
    Sikap tenang, iklas dan sabar akan memudahkan kita mengontrol emosi dan berempati, tidak mudah panik, terus berpikir positif, optimis, sehingga logika tetap kritis dan jalan sesuai fungsinya, termasuk untuk bijaksana dalam mengatur keuangan (berhemat, financial distancing, menghindari hutang, menyusun skala prioritas) juga menggali sekaligus menganalisa semua potensi keahlian/ketrampilan yang dimiliki, yang memungkinkan untuk diberdayakan lebih lanjut.
  3. Aktif Bergerak
    Dengan didasari energi dan juga pola pikir positif, logika akan tetap kritis berjalan. Dalam konteks pandemi covid-19 yang dibayangi krisis ekonomi, logika yang tetap berjalan kritis sangat penting dan diperlukan untuk mengelola berbagai praktik pengambilan keputusan, termasuk memilih dan memilah tindakan yang diperlukan di masa pandemi. Baik tindakan meminimalisir infeksi covid-19 seperti berolahraga rutin, makan makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, mengikuti protokol kesehatan, melaksanakan physical distance atau sosial distance, maupun untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, seperti tidak panic buying, panic selling, menarik dana berlebihan di bank, juga bergerak memerangi hoax dll.

Infografis Covid-19 berbahasa Jawa-Palembang | Japelidi 
Infografis Covid-19 berbahasa Jawa-Palembang | Japelidi 

2. (Berusaha Terus) Kreatif 

(Berusaha terus) kreatif disini mempunyai dua aspek, yaitu 

  1. Kreatif Defensif  (bertahan), terkait kebijaksanaan dalam mengatur keuangan, berikut kreatifitas turunannya seperti berhemat, membuat skala prioritas, financial distancing dll.
  2. Kreatif Ofensif/ekspansif (mencari peluang baru), setelah semua potensi kreatif digali semaksimal mungkin, dari yang hanya sebatas ide sampai yang berbasis keahlian/keterampilan, termasuk kreatif memilih media atau alat, juga teknologi dan aplikasi (online) yang dimanfaatkan. Selanjutnya semua dipetakan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan kreatifitas masing-masing. Contoh kreatifnya seperti produk dengan tematik virus corona, berbentuk helm, batik, bakso, gorengan, bahkan konten kreatif untuk memerangi hoax, seperti infografis covid-19 Japelidi yang menggunakan 80-an bahasa daerah nusantara, even-even pelatihan ketrerampilan via webinar atau bahkan konser musik amal superkreatif ala Didi Kempot, Rhoma Irama, Slank dll yang semuanya dilakukan dari rumah masing-masing.  

3. (Berusaha Terus) Produktif

Produktif merupakan fase terakhir dari rangkaian rantai sederhana covidpreneur, sebagai tindak lanjut atau eksekusi dari fase sebelumnya, (berusaha terus) kreatif yang sebagian besar materi ide dan gagasan masih dalam tataran konsep, walaupun sudah relatif matang/jadi.

Di fase inilah semua ide dan gagasan kreatif diwujudkan menjadi sebuah karya, syukur-syukur menjadi masterpiece yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat di tengah-tengah masa pandemi, sehingga secara kontinyu kedepannya bisa terus diproduksi, bahkan kalau perlu terus dikembangkan dan disempurnakan nilai kebermanfaatannya. Sehingga kedepan, tidak hanya keuntungan ekonomis saja yang didapat, tapi juga pahala yang terus mengalir selama-lamanya.

 "after hopelessness there is so much hope and after darkness there is much brighter sun." (Rumi)

Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan  Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun