Ini Buktinya!
Pandemi covid-19 merupakan badai dahsyat kedua yang menghantam usaha saya, setelah sebelumnya, dimulai sejak medio 2014 sampai saat ini, bisnis batubara yang dikenal sebagai penggerak utama perekonomian regional Kalimantan (Selatan) luluh lantak karena berbagai sebab.
Meredupnya bisnis pertambangan batubara yang diikuti penurunan daya beli masyarakat membawa efek domino dahsyat yang tidak sederhana bagi perekonomian regional Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan.
Semua lini usaha, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis batubara, sebagian besar gulung tikar termasuk usaha toko kelontong dan kerajinan tangan yang eksis sejak beberapa tahun sebelumnya, tiba-tiba kondisinya hidup segan mati tak mau!
Keduanya, meskipun tidak sampai tutup total, tapi kinerjanya menurun tajam. Tidak ingin mati konyol, walaupun sebenarnya agak terlambat, saat itu juga semua potensi yang saya miliki saya bongkar satu persatu, setelah itu dipetakan dengan model analisa SWOT sederhana untuk mendapatkan potensi yang bisa diberdayakan lebih lanjut sebagai solusi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan internal usaha dan keluarga saya. Syukur-syukur menginspirasi orang lain...
Alhamdulillah, beberapa usaha dari nol seperti, laundry dan outlet wadai (kue) khas Banjar dengan segala kreasi strateginya berhasil menjadi solusi, bahkan sampai sekarang tetap bisa diandalkan untuk ikut menjaga stabilitas sistem keuangan internal keluarga saya, dimasa pandemi covid-19.  Memang, spirit dan mental entrepreneur (covidpreneur) jawabannya!  Â
Berikut, breakdown intrepretasi terhadap aktualisasi spirit dan mental covidpreneur seperti dicontohkan oleh Isaac Newton dkk yang saya padukan dengan pengalaman saya beradaptasi dengan badai keterbatasan akibat krisis ekonomi regional yang sampai saat ini sejatinya juga masih meninggalkan jejak masalah di Kalimantan Selatan, yaitu
1. (Berusaha Tetap) Aktif
(Berusaha tetap) aktif yang dimaksudkan adalah kesadaran memaksimalkan semua potensi yang dimiliki untuk menemukan, bahkan menciptakan peluang terbaik sebagai solusi dari semua masalah yang dihadapi, dalam konteks saat ini tentunya agar tetap sehat tidak terpapar covid-19 dan tetap bisa menjaga stabilitas ekonomi keluarga di masa sulit pandemi covid-19. Ini caranya!
- Aktif Berdoa
Sebagai makhluk Tuhan, kita wajib aktif berkomunikasi dengan-Nya dalam keadaan apapun! Terus menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya plus jangan lupa terus berdoa untuk meminta pertolongan-Nya  ! Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Bersandar kepada-Nya, akan menuntun kita pada energi positif untuk tetap tenang, iklas dan sabar. - Aktif Berpikir
Sikap tenang, iklas dan sabar akan memudahkan kita mengontrol emosi dan berempati, tidak mudah panik, terus berpikir positif, optimis, sehingga logika tetap kritis dan jalan sesuai fungsinya, termasuk untuk bijaksana dalam mengatur keuangan (berhemat, financial distancing, menghindari hutang, menyusun skala prioritas) juga menggali sekaligus menganalisa semua potensi keahlian/ketrampilan yang dimiliki, yang memungkinkan untuk diberdayakan lebih lanjut. - Aktif Bergerak
Dengan didasari energi dan juga pola pikir positif, logika akan tetap kritis berjalan. Dalam konteks pandemi covid-19 yang dibayangi krisis ekonomi, logika yang tetap berjalan kritis sangat penting dan diperlukan untuk mengelola berbagai praktik pengambilan keputusan, termasuk memilih dan memilah tindakan yang diperlukan di masa pandemi. Baik tindakan meminimalisir infeksi covid-19 seperti berolahraga rutin, makan makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, mengikuti protokol kesehatan, melaksanakan physical distance atau sosial distance, maupun untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, seperti tidak panic buying, panic selling, menarik dana berlebihan di bank, juga bergerak memerangi hoax dll.
2. (Berusaha Terus) KreatifÂ
(Berusaha terus) kreatif disini mempunyai dua aspek, yaituÂ
- Kreatif Defensif  (bertahan), terkait kebijaksanaan dalam mengatur keuangan, berikut kreatifitas turunannya seperti berhemat, membuat skala prioritas, financial distancing dll.
- Kreatif Ofensif/ekspansif (mencari peluang baru), setelah semua potensi kreatif digali semaksimal mungkin, dari yang hanya sebatas ide sampai yang berbasis keahlian/keterampilan, termasuk kreatif memilih media atau alat, juga teknologi dan aplikasi (online) yang dimanfaatkan. Selanjutnya semua dipetakan sesuai dengan kebutuhan, potensi dan kreatifitas masing-masing. Contoh kreatifnya seperti produk dengan tematik virus corona, berbentuk helm, batik, bakso, gorengan, bahkan konten kreatif untuk memerangi hoax, seperti infografis covid-19 Japelidi yang menggunakan 80-an bahasa daerah nusantara, even-even pelatihan ketrerampilan via webinar atau bahkan konser musik amal superkreatif ala Didi Kempot, Rhoma Irama, Slank dll yang semuanya dilakukan dari rumah masing-masing. Â