Manfaat Pepaya
Masyarakat Indonesia umumnya menanam pepaya untuk diambil buahnya. Selain rasa buah masaknya yang rata-rata manis dengan tekstur buah yang lembut sehingga disukai mulai dari anak-anak balita sampai para lansia yang tidak bergigi sekalipun, daging buah pepaya yang berwarna orange juga mengandung banyak nutrisi terbaik yang sangat diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin A, vitamin B1, B3, B5, vitamin E, vitamin K, likopen, serat, kalsium, potasium, folat, dan magnesium.
Bahkan, kandungan vitamin CÂ dalam buah pepaya bisa mencapai 235 mg. Artinya, jumlah tersebut lebih tinggi dari buah jeruk. Wooow!
Di kampung ibu saya, di kawasan timur laut kaki Gunung Lawu yang subur dan makmur, pohon pepaya yang bisa tumbuh subur tidak hanya buah nya saja yang dikonsumsi, tapi juga daunnya.
Jika daun mudanya diolah menjadi kuluban atau sayur untuk kelengkapan menu pecel dan urap-urap, maka daun tuanya bisa diolah untuk jamu paitan atau jamu pahit yang diyakini sangat bagus untuk menjaga kesehatan dan stamina.Â
Saya masih ingat, waktu masih kecil dulu Mbah Kung saya selalu bilang "Ngombe jamu paitan iki, marai nyamuk ora gelem nyakot, mergo kulite mbahe rasane yo pait!"Â Paham artinnya?
Kurang lebih artinya sebagai berikut, minum jamu pahit ini, menyebabkan nyamuk tidak mau menggigit, karena kulit simbah rasanye juga pahit. He...he...he... Wallahu A'lam Bishawab!
Ini yang pasti, rasa pahit daun pepaya didapat dari kandungan alkaloid karpain yang sangat efektif untuk menurunkan demam, mereduksi tekanan darah serta membunuh mikroba seperti amuba.
Selain itu, daun pepaya juga mengandung papain 10 persen, khimoprotein 45 persen dan lisozim 20 persen. Enzim khimoprotein bermanfaat sebagai katalisator dalam reaksi hidrolisis antara protein dan polipeptida. Sedangkan enzim lisozim merupakan zat antibakteri yang bekerja dengan cara memecah dinding sel bakteri.
Baca Juga : Â Raja Haruan | Bagian 1