Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tumis Bunga Pepaya "Ganteng", Menu Sehat Kaya Manfaat Racikan Pak RT

14 April 2020   14:37 Diperbarui: 17 April 2020   12:54 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Pepaya Nusantara

Masyarakat Indonesia tentu sangat familiar dengan tanaman pepaya (Carica papaya L.), tanaman buah berdaging manis yang bisa tumbuh subur di seluruh pelosok nusantara yang aslinya  konon berasal  dari Meksiko, wilayah paling utara dari belahan selatan Benua Amerika, salah satu kiblat  sepak bola dunia yang juga familiar disebut sebagai Amerika Latin.

Penamaan pepaya dalam bahasa Indonesia, menurut sejarahnya konon akibat pengaruh dari bahasa Belanda "papaja", tapi uniknya banyak suku bangsa yang tersebar di segala penjuru nusantara justru lebih dulu mempunyai nama untuk pohon buah yang masing-masing bagiannya ternyata multifungsi alias mempunyai banyak guna dan manfaat tersebut. 

Baca Juga :  "Gangan Sulur Bunga Teratai", Olahan Sayur Kaya Nutrisi Khas Kota 1.000 Sungai                        

Kami Urang Banjar di Kalimantan Selatan secara umum menyebut pepaya dengan dua macam dialek yang berbeda. Dialek Banjar Hulu yang dituturkan masyarakat pahuluan di  Banua Anam atau enam wilayah kabupaten di bagian utara Kalimantan Selatan menyebutnya sebagai kastila.

Sedangkan dialek Banjar Kuala yang dituturkan oleh sebagian besar masyarakat di kawasan yang sekarang dikenal sebagai kawasan strategis Banjarbakula atau juga Metropolitan Banjarmasin Raya yang meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut, menyebutnya dengan kastéla. Pelafalan suku kata té pada  kastéla sama seperti pelafatan té pada kate saté.

Keluarga besar saya dari pihak ibu yang berdomisili di sebelah timur laut  kaki gunung Lawu, di perbatasan antara Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah menyebut pepaya dengan kates.

Sedangkan sahabat saya si-Dadang  yang asli lahir dan besar di Garut menyebutnya dengan gedang, sementara tetangga saya di Kota 1000 Sungai, seorang perantauan asli dari Banyumas menyebutnya sebagai Gandul. 

Nah , apa sebutan pepaya di daerahmu?

Bakal Bunga Pepaya | Dok. @kaekaha
Bakal Bunga Pepaya | Dok. @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun