Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Wuhan, Dia Menyerang Kampung Kelahiranku dan Mengajak Teman Masa Kecilku Pergi ke Surga

28 Maret 2020   10:39 Diperbarui: 28 Maret 2020   14:04 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kemarin siang, WAG SMP yang berisi teman-teman saya semasa sekolah di salah satu SMP Negeri di timur laut kaki Gunung Lawu, Jawa Timur di awal 90-an (Mohon maaf, nama sekolah dan daerah/kecamatannya sengaja tidak saya tulis, karena sudah hilang alias terhapus dari data administrasi daerah karena tidak ada lagi, akibat terpecah menjadi dua wilayah kecamatan baru sebagai imbas pemekaran daerah yang konon akan mempercepat pembangunannya diawal 2000-an) mendadak ramai dengan kabar meninggalnya salah satu teman kami di RSUD Sidoarjo.

Baca Juga :  Masjid-masjid di Banjarmasin Meniadakan Sholat Jumat Hari Ini karena Covid-19

Namanya memang singkat saja Hendri! Seingat saya, dulu namanya memang hanya itu dan dalam memori saya tentang dia yang masih lengket adalah perangainya yang murah senyum, suka bercanda dan satu lagi yang tidak mungkin saya lupakan adalah tubuhnya yang konon memang sudah tambun sejak dari sononya! 

Meninggalnya teman saya Hendri menjadi ramai dan sampai saat ini tetap menjadi trending topic dimana-mana, termasuk di layar obrolan grup baik di WA maupun media daring lainnya, selain karena riwayat medis berupa penyakit pada jantung dan paru-paru yang konon memang diderita, juga karena penyebab meninggalnya yang mirip korban infeksi Covid-19, apalagi status Hendri saat itu adalah ODP alias Orang Dalam Pengawasan pihak berwenang terkait Covid-19. Wallahu a'lam bish-shawabi.

Baca Juga :  Bukan Empon-empon atau Antibiotik, tapi Sabun Cuci Tangan yang Bisa Meruntuhkan Covid-19

Berikut kronologi singkat keluhan sakit yang dirasakan Hendri sampai meninggal dunia di RSUD Sidoarjo versi salah satu teman WAG,

"Dia telp istrinya langsung...sebelumnya dia mengeluh panas tinggi dan sesak nafas ..trs dia minta tolong sama suryono mangge suruh nganter ke RSI kemudian diagnosanya liver...trs dirujuk ke RS Sudono..berhubung kamar penuh...trs di rujuk ke RS sidoarjo ..katanya memang positif covid19...semoga beliau Khusnul Khotimah...ia teman SD SMP.... "

Keterangan : 

RSI = Rumah Sakit Islam di Kota Madiun

RS Sudono = RSUD Dr. Soedono Madiun

Suryono (Mangge) ini juga teman SMP saya yang menurut  teman-teman dalan obrolan WAG, sekarang berstatus ODP dan termasuk salah satu orang terdekat korban yang masuk dalam karantina untuk diisolasi .  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun