Bukan hanya Jamu-jamuan, bahkan WHO juga sudah memperingatkan bahwa antibiotik juga tidak manjur untuk menyembuhkan COVID-19, karena hanya berfungsi pada infeksi bakteri. Sementara infeksi virus, Â obatnya hanyalah sejenis vaksin! Terus gimana dong?
Hanya Cuci Tangan!
Sebagian besar virus (termasuk SARS-CoV-2 pemicu COVID-19 ) konfigurasinya tersusun dari RNA, protein dan lipid. Konfigurasi bentuk virus ini serupa dinding tembok yang disusun dari batu bata dengan perekat kombinasi ikatan hidrogen. Mereka semakin kuat menempel pada permukaan kasar  yang akan membentuk lebih banyak ikatan hidrogen, seperti pada kayu, kain, kulit dan lainnya. Pondasi kuat virus tersebut hanya bisa diruntuhkan dengan kelembaban, sinar matahari (sinar UV) dan panas (gerakan molekuler).Â
Dilihat dari struktur penyusunnya sabun mengandung zat seperti lemak yang dikenal sebagai amphiphiles (secara struktural mirip lipid dalam membran virus). Menurut Palli Thordarson,  ahli kimia dari Universitas New South Wales, "Molekul sabun bersaing dengan lipid dan ikatan non-kovalen lain yang membantu protein, RNA dan lipid menempel".
Sederhananya, sabun bisa melarutkan perekat yang menyatukan virus. Memang cairan desinfektan, tisu, gel atau krim yang mengandung alkohol bisa memiliki efek serupa tetapi tidak seefektif sabun, karena materi antibakteri dalam produk-produk tersebut tidak banyak mempengaruhi struktur virus.Â
Jadi, silahkan saja melestarikan tradisi mengkonsumsi jamu atau njamu empon-empon, karena bagus untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh, tapi jangan lupa untuk rajin cuci tangan dengan sabun ya! Karena kebiasaan cuci tangan dengan sabun, terbukti paling ampuh meruntuhkan benteng virus COVID-19.Â
Semoga Bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H