Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dihadiri Jutaan Orang, Ini Kabar Menyejukkan dari Haul ke-15 Guru Sekumpul di Martapura, Kalimantan Selatan

3 Maret 2020   22:25 Diperbarui: 3 Maret 2020   22:35 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Udara Haul Ke-15 Guru Sekumpul di Martapura (Banua TV )

Haul atau peringatan hari wafat seseorang terutama tokoh ulama yang diadakan setahun sekali, telah lama menjadi bagian tradisi dan budaya sebagian besar masyarakat Banjar di Pulau Kalimantan.

Tidak terkecuali tradisi haul paling tantastis dan fenomenal di bumi Kalimantan dan Indonesia, bahkan mungkin di dunia, yaitu puncak haul atau peringatan hari wafatnya Tuan Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul di Kota Martapura, Kabupaten Banjar pada tanggal 1-2 Maret 2020 kemarin yang menurut beberapa sumber dihadiri lebih dari 2 juta lebih jamaah dari seluruh pelosok Pulau Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Sumatera, bahkan beberapa negara tetangga dan jazirah arab yang menyerbu Kota Martapura melalui semua jalur transportasi darat, sungai, laut dan udara.

Inilah bukti lain dari kedekatan dan kecintaan umat kepada Allahyarham (Alm) Tuan Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani. Tidak heran jika setiap tahun, jamaah yang hadir terus bertambah dan luasan gemanya juga semakin melebar yang dibuktikan dari asal jamaah yang semakin jauh dan bervariasi. Jamaah yang hadir tidak hanya didominasi umat yang berbahasa Banjar saja, tapi juga Jawa, Bugis, Makasar, Dayak, Madura dan lainnya.

Selamat Datang dari Gubernur (dokpri)
Selamat Datang dari Gubernur (dokpri)

Menariknya lagi, yang hadir tidak hanya masyarakat umum dan pejabat-pejabat lokal di Kalimantan Selatan atau Pulau Kalimantan semata, tapi juga tokoh-tokoh nasional dari pusat dan juga ulama-ulama negeri jiran dan dari jazirah Arab, termasuk Presiden Joko Widodo beserta jajaran menterinya dan juga Sandiaga Uno yang konon karena "panggilan hati" sejak haul tahun sebelumnya sudah ikut hadir.

Sepertinya, rasa cinta kepada Allahyarham (Alm) Tuan Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani itulah yang memunculkan "panggilan hati", magnet ajaib yang hanya bisa dirasakan tapi relatif sulit untuk sekedar dijabarkan dengan kata-kata yang menuntun para jamaah dari segala penjuru negeri datang ke Martapura, Kalimantan Selatan "hanya" untuk menghadiri Haul Abah Guru Sekumpul.

Melalui jalur darat, selain moda transportasi umum yang lazim di pakai seperti bus dan beragam minibus, sepeda motor dan juga bajaj yang masih banyak beroperasi, jamaah yang datang ada yang hanya berjalan kaki, ada yang naik becak dan taksi (sebutan urang Banjar untuk angkot) bahkan mengayuh sepeda sampai ratusan kilometer. 

Antrian BBM Gratis (dokpri)
Antrian BBM Gratis (dokpri)

Untuk jalur sungai, karena Kota Martapura juga dilintasi oleh salah satu sungai besar, yaitu Sungai Martapura dan beberapa DAS anak sungai yang menginduk kepadanya, maka banyak juga jamaah dari beberapa kecamatan, kabupaten bahkan propinsi tetangga yang secara khusus datang ke Martapura melalui jalur sungai dengan menggunakan perahu, sampan atau jukung, kelotok (perahu bermesin tempel khas Banjar) dan juga speedboat bagi rombongan keluarga pribadi maupun beramai-ramai berkumpulan. 

Menurut beberapa jamaah, khususnya yang memilih moda transportasi sungai jarak jauh seperti dari Kalimantan Tengah, moda ini dipilih karena bebas macet sehingga lebih cepat sampai dan yang tidak kalah menarik adalah sensasi menyusuri sungai dari Kalimantan Tengah sampai ke Martapura yang juga memberikan pengalaman petualangan luar biasa.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun