Inilah bukti kedekatan Islam dengan urang Banjar yang dinarasikan oleh antropolog Judith Nagata diatas sebagai, agama ya suku, suku ya agama atau  mungkin bisa juga diterjemahkan sebagai frasa Banjar itu Islam, Islam itu Banjar, hanya saja untuk fakta ini frasa-nya menjadi bartman itu jamaah, jamaah itu bartman.Â
Dengan atribut baju koko, surban dan peci putih, ribuan Bartman alias Barito Putera Mania dan juga sayap-sayap suporter pendukung Barito Putera lainnya yang hadir malam itu, semuanya menyatu dalam lautan dzikir dan doa, plus sajian yang ditunggu-tunggu jamaah pengajian malam jumat di majelis Taklim yaitu tausiyah agama yang dipimpin langsung oleh Guru Zuhdi yang memang didapuk sebagai tokoh spiritual dari tim Barito Putera tersebut.
Tradisi Tapung TawarÂ
Pada rangkaian acara sederhana tapi penuh khidmat ini, satu lagi tradisi masyarakat Banjar yang berkar dari budaya masyarakat Melayu yang tidak pernah absen dalam "ritual peresmian" adalah tradisi Tapung Tawar, yaitu semacam upacara permohonan keselamatan dan kesuksesan bagi squad Barito Putera yang akan berlaga di Liga 1 2020.
Pada ritual tapung tawar ini, tidak hanya pemain dan pelatih saja tapi semua elemen Barito Putera, secara bergiliran mendapatkan "percikan" tapung tawar dari Gusti Rusdi Effendi, tokoh pers banua yang juga sesepuh Barito Putera.Â
Bagi para punggawa asing Barito Putera yang baru pertama kali mengikuti ritual ini, seperti bek Asal Brasil Cassio de Yesus, dilanjutkan duo Serbia, Danilo Sekulic dan Alexander Rakic, serta Islame Pinto tampak sedikit kebingungan meskipun tetap berusaha tersenyum.
Setelah acara Tapung Tawar, acara dilanjutkan dengan penyerahan desain baru bus yang nantinya menjadi tunggangan squad Barito Putera saat melakoni laga tandang dan langsung dilanjut dengan acara puncak, yaitu perkenalan jersey atau kostum Barito Putera yang malam diperagakan antara lain oleh Ok John, Bagas Kaffa, Delvin Rumbiho, dan Adhitya Harlan.
Secara umum, tidak ada perubahan dan perbedaan signifikan pada Jersey Barito Putera musim ini dengan jersey yang dipakai pada musim sebelumnya atau musim lalu, terutama dari segi warna.Â
Warna kuning, warna bertuah yang menjadi kebanggaan Laskar Antasari tetap dipertahankan sebagai jersey kandang, kemudian warna hitam untuk laga tandang dan yang terakhir jersey warna merah marun sebagai opsi ketiga.