Bagusnya, setelah berhasil dibudidayakan, ternyata perawatan lele berwarna pink yang akhirnya diberi nama lele Barbie tersebut, tidak sesulit yang dibayangkan!
Khusus untuk pakan, Nur Fahrudin tetap tidak tergantung kepada pakan pabrikan, karena lele Barbie-nya juga diberi pakan alami yang sebelumnya memang “tidak lazim” layaknya indukannya, berupa daun pepaya dan daun singkong yang dihilangkan klorofilnya. Menurut Nur Fahrudin, selain bermanfaat menambah hormon dan kekebalan tubuh, alami daun-daunan ini juga berfungsi untuk menambah asupan protein si lele Barbie.
Khusus untuk soal citarasa, Nur Fahrudin mengklaim lele Barbie-nya pernah di test icip-icip oleh pakar ikan dari Jawa Barat dan hasilnya, ikan lele Barbie-nya mempunyai serat yang tinggi dan dan daging yang lebih kenyal, sehingga rasanya konon lebih nikmat dari lele biasa.
Saat ini banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli lele-lele Barbie hasil eksperimen Nur Fahrudin, mulai dari yang menawar hingga Rp 50 juta untuk separuh dari hasil pengembangbiakan sampai yang siap membayar berapa pun angka yang diminta oleh Pak Udin. Wooow!
Tapi, Nur Fahrudin mengaku belum berniat untuk melepas ikan lele Barbie-nya, karena belum mematenkan hasil eksprerimennya tersebut dan saat ini secara intensif terus melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait kemungkinan kelanjutan nasib ikan lele barbie-nya yang cantik.
Anda tertarik juga dengan si barbie dari Jepara ini?
