Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Melihat dari Dekat Proses Pembuatan Jaket Kulit "Go International" di Astiga Garut

23 Desember 2019   08:00 Diperbarui: 25 Desember 2019   05:39 2519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produk Kerajinan Kulit Astiga (dokpri)
Produk Kerajinan Kulit Astiga (dokpri)

Bagaimana cara mudah membedakan kulit asli dengan kulit imitasi?

Untuk membedakan kulit asli dengan kulit imitasi, menurut M. Lutfi Sidiq ada 3 (tiga) cara sederhana, yaitu dengan cara:

  1. dicium baunya, karena bau kulit domba/sapi/kambing sangat khas dan tidak sepenuhnya hilang meski sudah dilakukan penyamakan
  2. dilihat tekstur/motifnya, motif kulit asli dalam satu lembar pasti tidak akan sama rata, beda dengan kulit sintetis buatan mesin yang pasti sama.
  3. dibakar, (langsung diperagakan M. Lutfi Sidiq dengan membakar bagian lengan jaket kulit putih bergaya sporty yang dipakainya saat itu dengan korek api/gas) kalau kulit asli dibakar sampai sekitar satu menit, hanya warna putih pada jaket Lutfi yang berubah kecokelatan, sedangkan pada kulit sintetis tidak sampai beberapa detik, kulitnya langsung berkerut keriput dan tercium aroma terbakar yang menyengat.

Hanya saja, cara-cara sederhana di atas mungkin suat saat nanti seiring perkembangan teknologi industri dan kreativitas perajin, menurut Lutfi bisa saja tidak bisa dipakai lagi secara akurat. Bahkan saat ini saja, mungkin hanya cara ke-3 atau dengan cara dibakar saja yang paling akurat untuk mebedakan kulit asli dan sintetis, karena menurut Lutfi dipasaran sudah ada kulit sintetis yang bau dan tekstur/motifnya dibuat benar-benar mirip dengan kulit asli, walaupun masih belum banyak beredar karena harganya relatif lebih mahal.

Selain cara membedakan kulit asli dan sintetis, M. Lutfi Sidiq juga membeberkan rahasia kenapa jaket kulit Garut berkualitas tinggi dan harganya itu lho kok relatif mahal!

Stok Jaket Hasil Produksi (dokpri)
Stok Jaket Hasil Produksi (dokpri)

Untuk kualitas, rahasianya karena jaket kulit Garut produksi Astiga menggunakan bahan 100% alias full kulit domba yang sudah dijelaskan di atas sebagai bahan kulit terbaik untuk mebuat produk fashion, khususnya jaket.

Sedangkan untuk urusan harga, M. Lutfi Sidiq memang mengakui pasar utama jaket Kulit Garut umumnya menyasar segmen menengah ke atas dan para pecinta fashion berbahan dasar kulit, termasuk produk Astiga. Dengan harga jaket minimal 1,5 juta M. Lutfi Sidiq mengakui jaket produknya memang berkualitas ekspor.

Untuk segmen di bawahnya, M. Lutfi Sidiq mengaku tidak bisa memaksakan produknya yang berbahan 100% alias full kulit domba untuk masuk, karena pasti tidak memberi keuntungan. Berikut hitung-hitungannya:

Dari 1 (satu) lembar kulit domba utuh rata-rata hanya memberikan ukuran  15 feet yang bisa dipakai

Jaket allsize rata-rata menghabiskan 60 feet atau 4 (empat) lembar kulit domba utuh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun