Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Umur Kada Babau", Konsep Waktu ala Urang Banjar Inspirasi Berhaji Selagi Muda!

14 Desember 2019   06:56 Diperbarui: 14 Desember 2019   06:58 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urang Banjar berhaji muda (dokpri)

Seiring perjalanan waktu, tradisi menabung Urang Banjar secara perlahan juga mulai melebar dari segi fungsi, pemanfaatan dan juga cara atau strateginya. 

Hal ini tidak terlepas dari semakin membaiknya perekonomian yang kemungkinan besar, juga bekat dari kesabaran dan ketekunan untuk menabung! Jika awalnya, menabung untuk tujuan eksistensi (bertahan hidup), maka selanjutnya juga untuk ekspansi (mengembangakan usaha) dan juga mewujudkan mimpi yang selalu dibangun sejak kanak-kanak, yaitu bisa ber-umrah dan naik haji.

Ilustrasi Emas Perhiasan (bisnis.com)
Ilustrasi Emas Perhiasan (bisnis.com)

Uniknya lagi, sejak kai-nini bahari (sejak jaman kakek-nenek dulu atau sejak jaman dulu) masyarakat Banjar tidak menabung dengan instrumen uang dari hasil pakulihan berdagang secara langsung, tapi uang dikumpulkan dulu sedikit-demi sedikit atau semampunya, sampai cukup untuk membeli emas (umumnya jenis perhiasan bukan lantakan) dengan ukuran-ukuran gramatir tertentu dan instrumen emas inilah yang nantinya disimpan di rumah sampai jangka waktu yang tidak tertentu, sebagai ikhtiar untuk mempersiapkan ibadah haji sejak dini, baik untuk diri sendiri maupun anak-cucu keturunannya.

Alasan Urang Banjar bahari menyimpan atau menabung emas di rumah, konon selain agar terhindar dari mudharat riba jika menabung di bank (konvensional), juga pemahaman lebih Urang Banjar terhadap konsep nilai waktu uang/Time Value Of Money (dimana nilai uang sekarang dengan nilai uang yang akan datang pasti berbeda) yang pasti berlaku pada instumen uang tapi tidak akan berlaku pada instrumen emas. 

Momentum Berhaji di Usia Ideal

Ini tradisi kreatif Urang Banjar untuk mempersiapkan ibadah haji sejak dini disaat usia ideal yang semakin menemukan momentumnya ketika fakta di lapangan berbicara! Hanya jamaah yang benar-benar mempunyai kesiapan fisik  prima saja yang bisa menjalani ibadah haji lebih optimal.  Ketahanan fisik prima jelas hanya dimiliki oleh jamaah yang berusia relatif muda, rajin berolahraga serta konsisten mengkonsumsi asupan bergizi seimbang.  


Urang Banjar dan Bank Syariah

Tradisi menabung Urang Banjar berangsur berubah sejak bank Syariah mulai masuk ke Kalimantan Selatan, apalagi sejak pemerintah menunjuk lembaga perbankan syariah sebagai penerima setoran pelunasan ONH atau BPIH (biaya perjalanan ibadah haji).  Walaupun kebiasaan menabung emas dirumah tidak sepenuhnya hilang, tapi untuk keperluan haji pasti membuka rekening di bank yang ditunjuk pemerintah, seperti Bank Syariah Danamon.

Produk Tabungan Haji Bank Danamon Syariah (danamon.co.id)
Produk Tabungan Haji Bank Danamon Syariah (danamon.co.id)

Dari titik inilah, tradisi Urang Banjar menabung di bank Danamon Syariah bermula. Kenapa Bank Danamon Syariah? Karena mempunyai dua produk tabungan haji inovatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan faktual nasabah calon jamaah haji, yaitu Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH), dengan prinsip Wadiah (titipan), bagi yang sudah mempunyai dana 25 juta untuk setoran awal langsung bisa mendapatkan nomor porsi haji dan nasabah mendapatkan fasilitas gratis biaya tarik tunai di ATM via jaringan Mastercard Electronic di Arab Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun