Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Umur Kada Babau", Konsep Waktu ala Urang Banjar Inspirasi Berhaji Selagi Muda!

14 Desember 2019   06:56 Diperbarui: 14 Desember 2019   06:58 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urang Banjar berhaji muda (dokpri)

Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, sangat familiar dengan ungkapan "Umur tidak berbau" (teks asli bahasa Banjar "Umur Kada Babau"), yaitu ungkapan bahari (tua) yang secara umum bisa dimaknai sebagai ajal atau maut bisa datang kapan saja. Sebuah ungkapan sugestif yang menurut para tetuha (orang tua/yang dituakan), terinspirasi hadist nabi HR. Ibnu Majah no. 4259 (Hasan menurut Syaikh Al Albani).


Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.”

Ungkapan "Umur tidak berbau" ini merupakan ungkapan paling populer di kalangan masyarakat Banjar setelah Lafaz  Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un  ketika mendengar kabar/berita kematian atau meninggalnya seseorang.

Ungkapan bertuah ini telah lama menjadi sugesti bagi masyarakat Banjar "untuk selalu ingat mati", maksudnya menyadari bahwa malaikat maut bisa datang kapan saja! Dengan begitu diyakini bisa melembutkan hati, qana’ah, lebih berhati-hati dalam proses ber-muamallah (Hablumminannas maupun Hablumminallah).

Selain itu, juga diyakini bisa mendorong untuk ber-husnudzan atau berpikiran positif  yang umumnya diaplikasikan dengan berinisiatif untuk selalu menyegerakan/mendahulukan semua niat dan amalan baik, apalagi dalam urusan ritual beribadah seperti sholat, naik haji dan umrah, sesegera mungkin sebelum ajal menjemput. 

Tapi kalaupun ajal memang benar-benar menjemput sebelum sempat melaksanakan amalan yang diniatkan, seperti berhaji. Semua adalah takdir Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan kita tidak bisa menolaknya, tapi Insha Allah kita sudah mendapatkan pahala dari niat kita, juga dari amalan belajar terkait seluk beluk ilmu haji yang pastinya telah kita lakukan sejak dini pula. Wallahu a'lam bish-shawabi 

Inilah salah satu rahasia penyebab tingginya animo Urang Banjar untuk naik haji dan umrah, sehingga daftar tunggu haji di Kalimantan Selatan menjadi yang terlama di Indonesia, mencapai lebih dari 30 tahun.

Aneka Panggilan Allah untuk Manusia (Grafis : annajah.com) 
Aneka Panggilan Allah untuk Manusia (Grafis : annajah.com) 

Hikmah dari Ungkapan "Umur kada babau"

Pemahaman komunal masyarakat Banjar terhadap ungkapan "Umur kada babau" ini salah satunya yang paling mudah dilihat adalah melahirkan kebiasaan untuk selalu menjaga “mimpi” menyegerakan semua amalan baik, khususnya ibadah khusus yang memerlukan kesiapan dan kemampuan "ekstra" seperti umrah dan naik haji, apapun latar belakang kehidupannya, baik laki-laki atau perempuan, miskin atau kaya, tua atau muda, tukang becak atau pejabat negara.

Sejak lahir, semuanya mendapatkan doa dan sugesti dari lingkungannya agar kelak bisa menunaikan ibadah haji (sesegera mungkin). Dari sinilah mimpi itu tertanam dan akan terus terpelihara dalam benak Urang Banjar sampai saatnya berhaji benar-benar tiba atau saatnya maut datang menjemput, mana yang terlebih dulu datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun