Selayang Pandang Barito KualaÂ
Jika disebutkan nama Kota Marabahan, sepertinya akan banyak masyarakat Indonesia yang masih merasa asing dengan nama ibu kota dari Kabupaten di ujung paling barat Provinsi Kalimantan Selatan yang mempunyai  nama resmi Barito Kuala atau biasa disingkat menjadi Batola ini.
Dari namanya memang bisa ditebak, Kabupaten ini merupakan salah satu dari Kabupaten yang terletak di jalur Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dan posisinya merupakan paling ujung (muara) bila dibandingkan dengan beberapa Kabupaten lain di jalur DAS Barito yang semuanya masuk dalam wilayah Kalimantan Tengah seperti Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara.
Kota Marabahan yang posisinya persis di titik pertemuan dari 2 (dua) arus sungai besar, Sungai Barito dan Sungai Nagara yang membentuk layaknya pertigaan ini memunculkan ulek atau pusaran air tepat ditengah titik pertemuan ini sangat cocok menjadi destinasi wisata.
Selain karena beberapa destinasi unik dan spesifik khas Barito Kuala yang mempesona, Kota Marabahan yang tergolong sepi dan sangat tenang, sangat cocok untuk menepi dari segala hiruk-pikuk kesibukan aktivitas masyarakat kota. Â Â
Sejak tahun 2003, sesaat setelah Jembatan Rumpiang, ikon landmark Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala dan juga Kalimantan Selatan yang sangat cantik itu selesai dibangun di atas DAS Barito menghubungkan Kota Marabahan dengan kota Banjarmasin sepanjang 753 meter, denyut kehidupan Kota Marabahan jauh lebih bergairah dan menjanjikan.
Konon, cantiknya desain dari Jembatan Rumpiang inilah yang menjadi inspirasi sekaligus ide penyelenggaraan event "Tour de Barito Kuala" yang ternyata pertama kali digagas oleh mantan Menteri Pemuda dan Olaharaga Imam Nahrawi, saat berkunjung ke Kota Marabahan pertengahan tahun lalu saat melepas peserta  Gowes Nusantara etape Batola, Sabtu (20/7/2019).
Melihat cantiknya view Jembatan Rumpiang yang membentang diatas DAS Barito berikut berbagai sarana dan prasarana pendukung, khususnya jalan raya dengan aspal hot mix, saat itu Menpora Imam Nahrowi langsung menantang Bupati Kabupaten Barito Kuala untuk membuat terobosan-terobosan menarik untuk memperkenalkan eksotika alam Barito Kuala kepada dunia melalui ajang sport tourism.Â
Karena menurut Bupati Batola Noormiliyani, masyarakat Barito Kuala sangat familiar dengan aktivitas bersepeda dan kebetulan infrastrukur jalannya sangat memadai, maka sport tourism berbasis sepedalah yang dimabil. Bahkan saat itu Menpora Imam Nahrowi juga memberi masukan nama dari event bersepeda tersebut, yaitu "Tour de Barito Kuala".
Tidak mau menunggu lama, hari Minggu tanggal 8 Desember 2019 atau 2 (dua) hari lagi, pemerintah kabupaten Barito Kuala benar-benar ingin mewujudkan ide dan gagasan cemerlang mantan Menpora Imam Nahrawi, yaitu mengadakan event sport tourism dengan label "Tour de Barito Kuala" yang melombakan 2 (dua) nomor perlombaan, yaitu mountain bike atau sepeda gunung dan road bike atau balapan di jalan raya alias Tour de Barito Kuala 2019.
Saatnya dunia melihat eksotiknya alam, budaya dan juga keramahan penduduk Kota Marabahan dan juga Kabupaten Barito Kuala! Tertarik gowes di tepian Sungai Barito?Â
Yuk jalan-jalan ke Kota Marabahan kota indah yang meneduhkan di ujung barat Kalimantan Selatan!