Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Iwak Samu, Cara Unik Mengawetkan Ikan Segar Bercitarasa Juara Khas Urang Banjar

5 Oktober 2019   17:12 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:15 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Budaya Kuliner Urang Banjar

Masyarakat Suku Banjar di Kalimantan Selatan sejak lama dikenal dengan budaya sungai atau perairan daratnya yang telah mendunia. Berbagai kearifan lokal berbasis sungai menjadi ciri khas sekaligus identitas yang melekat pada masyarakat Banjar. 

Salah satu ciri khas budaya sungai yang paling banyak menarik perhatian sekaligus menjadi buruan banyak netizen dan juga para penikmat budaya nusantara adalah ragam kuliner khas dan unik berbasis sungai khas banua Banjar.

Seperti kita ketahui, hampir semua kuliner khas Urang Banjar berbahan dasar dari ragam hasil sungai atau rawa, baik berupa ragam jenis ikan-ikanan, ragam hasil tanaman sayuran air seperti gangan (jangan; bhs Jawa, sayur) sulur bunga teratai dan juga ragam unggas yang habitanya tidak jauh dari air seperti itik dan belibis.

Iwak Samu Mentah (dokpri)
Iwak Samu Mentah (dokpri)

Salah satu kuliner unik Urang Banjar yang bisa dicontoh atau diterapkan di daerah lain, terutama daerah yang memerlukan ketahanan pangan ekstra karena sering terjadi bencana alam atau sebab lain adalah Iwak Samu atau sebagian ada yang menyebutnya sebagai Pakasam. Olahan kuliner berbahan dasar ikan ini pada dasarnya adalah cara atau teknologi alami dan tradisonal untuk mengawetkan ikan segar dengan cara dan bahan sederhana, berupa tumbukan beras (banjar) yang telah disangrai, garam dan janar/ kunyit (Curcuma domestica).

Sekali lagi, teknik pengawetan Iwak Samu ini perlu disebarluaskan, karena selain bahan yang diperlukan untuk mengolah dan sifat pengolahannya yang relatif mudah, hasil olahannya yang bisa bertahan lama bahkan bisa sampai tahunan bisa menjadi alternatif sumber pangan dalam rangka menjaga ketahanan pangan di berbagai wilayah krisis pangan. 

Penjual Iwak Samu di Pasar Ahad Kertakhanyar Pal 7 (dokpri)
Penjual Iwak Samu di Pasar Ahad Kertakhanyar Pal 7 (dokpri)
Lebih Dekat dengan Iwak Samu

Samu dalam bahasa Banjar berarti proses mengasinkan dan mengawetkan ikan dengan cara tertentu. Sekilas jika melihat wujudnya, sebagian besar orang diluar Urang Banjar pasti akan mengira seperti ikan yang yang dilumuri dengan pasir berwarna kekuningan, makanya ada yang menyebut Iwak Samu dengan Iwak Pasir.

Umumnya, bahan yang diperlukan untuk membuat Iwak Samu adalah beras banjar (jenis unus) yang disangrai dan ditumbuk kasar, uyah/garam, janar/kunyit dan ada juga yang menambahkan asam jawa. Berikut detail manfaat dari bahan pembuat Iwak Samu.

Beras Banjar yang di sangrai diyakini masyarakat Banjar bisa menyerap sekaligus menetralkan bakteri pembusuk yang bisa menghancurkan ikan yang diolah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun