Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Unik, Ternyata di Banjarmasin Tidak Ada Arah Mata Angin!

28 September 2019   23:12 Diperbarui: 29 September 2019   11:07 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Bajukung di Sungai (dokpri)

Salah satunya, ya... tradisi navigasi khas Urang Banjar yang justeru tidak mengenal 8 (delapan) arah mata angin layaknya sistem navigasi modern saat ini. 

Kelotok Melintas si Sngai Kerukan (dokpri)
Kelotok Melintas si Sngai Kerukan (dokpri)
Mungkin semua dimulai dari kebiasaan masyarakat Banjar tempo dulu yang menjadikan sungai sebagai satu-satunya "jalan raya" untuk berlalu-lintas. Sungai sebagai satu-satunya akses untuk menuju ke berbagai daerah tujuan perjalanan, arah dan jalur pelayarannya sudah di sediakan alam.

Kalau tidak menuju ke hulu berarti sebaliknya ke hilir/atau ke muara. Kalaupun bertemu dengan simpang tiga atau simpang empat, tinggal pilih saja belok kiri, belok kanan atau lurus yang biasanya disebut masyarakat Banjar sebagai ke atas. 

Jadi untuk melakukan perjalanan menuju ke berbagai kota/daerah tujuan, masyarakat Banjar dari dulu memang tidak memerlukan arah mata angin dan kebiasaan ini masih eksis sampai detik ini! Bahkan, ketika masyarakat Banjar sekarang lebih banyak beraktifitas didaratan daripada di sungai seperti dulu. Betul!? 

Wallahu a'lam bish-shawabi
Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun