Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Batal Jadi Ibu Kota, Kalteng Berpotensi Pecah Menjadi Tiga Propinsi

16 September 2019   10:47 Diperbarui: 16 September 2019   11:00 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan lokasi pasti Ibu Kota negara pengganti Jakarta, yaitu sebagian di Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.

Keputusan presiden ini secara otomatis memupus harapan Kota Palangkaraya dan juga Propinsi Kalimantan Tengah yang sebelumnya digadang-gadang menjadi kandidat terkuat calon ibu kota negara, menggantikan Jakarta.

The Show Must Go On!

Pasca "gagal" menjadi ibu kota  negara, suasana politik di Kalimantan Tengah bukannya mendingin, tapi justeru semakin menghangat.

Selain karena semakin dekat dengan agenda Pilgub 2020, 5 (lima) kabupaten di Kalimantan Tengah bagian barat, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara dan Seruyan kembali membuka agenda lama pembentukan Propinsi baru "Kotawaringin", terpisah dari induknya Kalimantan Tengah dan kemungkinan Propinsi baru lainnya, Barito Raya.

Berbeda dengan wacana pembentukan Propinsi Barito Raya yang "mati suri" sejak motor penggerak utamanya Haji Sulaiman Abdussamad atau Haji Leman, Putra Dayak Bakumpai yang juga dikenal sebagai pendiri sekaligus pemilik Barito Putera meninggal dunia tahun 2015 silam, agenda pembentukan Provinsi Kotawaringin justeru terlihat semakin menguat dan mulai terlihat bentuk konkritnya.

Keinginan memisahkan diri lima eks-daerah kekuasaan Kesultanan Kotawaringin dimasa lalu itu sudah ada sejak Tahun 2006 hingga Tahun 2016  dengan membentuk  Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kotawaringin (BP3K) yang prosesnya telah mendapatkan legitimasi kajian akademik dari ITB dan UGM.

Sayang, karena adanya tarik ulur terkait penentuan lokasi ibukota propinsinya antara Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, agenda pembentukan Propinsi Kotawaringin Raya (nama yang sebelumnya disepakati bersama) akhirnya sempat deadlock sampai tahun 2016. Sehingga wacana pemekaran ini bukan hanya tidak sampai pada program legislasi nasional di DPR RI, tetapi juga belum masuk ke gubernur Kalteng.

Sebagai kompromi jalan tengah, akhirnya pada 2017 disepakati dengan menunjuk Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan sebagai ibu kota.

Kecamatan Hanau Calon Ibu Kota Propinsi Kotawaringin (BORNEONEWS)
Kecamatan Hanau Calon Ibu Kota Propinsi Kotawaringin (BORNEONEWS)

Dikutip dari BORNEONEWS, menurut Sudarsono, anggota Presidium Daerah Persiapan Provinsi Kotawaringin (DP2K) sekaligus anggota DPRD Kalteng  terpilih periode 2019-2024,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun